10 Merek Ponsel Korea Utara yang Kurang Dikenal

Saskia Puti

By Saskia Puti

Sementara produsen ponsel global seperti Apple, Samsung, dan Huawei mendominasi pasar dunia, Korea Utara justru menggunakan ponsel dengan merek lokal yang sedikit diketahui di tingkat internasional. Berdasarkan laporan Lumen, semua vendor ponsel di Korea Utara memproduksi perangkat mereka di China, kemudian menempelkan label merek lokal setelah melakukan modifikasi desain dan fitur.

Hal ini terjadi karena fasilitas produksi ponsel secara lokal di Korea Utara tidak memadai. Setelah diproduksi di China, ponsel tersebut dilabeli dengan merek Korea Utara. Akibatnya, beberapa perangkat yang digunakan warga Korea Utara memiliki tampilan serupa dengan ponsel di negara lain, meskipun merek dan fiturnya berbeda. Perbedaan yang paling menonjol adalah sistem operasi Android yang dimodifikasi khususnya untuk keamanan dan membatasi beberapa fitur. Modifikasi ini menciptakan lingkungan digital yang sangat terkendali bagi pengguna di negara yang sering disebut Hermit Kingdom.

Arirang merupakan salah satu merek ponsel Korea Utara yang dikelola oleh perusahaan Arirang IT dengan kantor pusat di Pyongyang. Meskipun memiliki pabrik di Korea Utara, proses perakitan dipercaya tetap dilakukan di China. Media pemerintah hanya menunjukkan pekerja yang menguji perangkat yang sudah dirakit, bukan proses perakitan di pabrik. Arirang unik karena pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan lokal, terutama dalam aspek keamanan, dan mendapat apresiasi dari Kim Jong Un saat kunjungan ke pabrik. Model ponsel Arirang yang beredar antara lain Arirang 1201, Arirang 191, dan Arirang 221. Selain smartphone, perusahaan ini juga memproduksi TV LCD untuk pasar domestik. Namun, tidak ada data resmi tentang jumlah ponsel yang diproduksi. Keberadaan Arirang menunjukkan upaya Korea Utara untuk mencapai kemandirian teknologi, meskipun dalam praktiknya masih bergantung pada rantai produksi global.

Selain Arirang, ada dua merek ponsel lain yang dikelola oleh Madusan Economic Federation. Perusahaan ini tidak hanya memproduksi ponsel, tetapi juga berbagai perangkat elektronik lainnya. Keberadaan merek-merek di bawah satu konglomerat menunjukkan strategi diversifikasi produk dalam pasar domestik terbatas. Pendekatan ini mirip dengan yang dilakukan Samsung di Korea Selatan, meskipun skala dan cakupan jauh berbeda. Sementara Samsung menjadi raksasa global, merek-merek Korea Utara tetap eksklusif untuk konsumsi dalam negeri. Kondisi ini mengungkapkan bagaimana politik isolasi Korea Utara membentuk lanskap teknologi unik. Negara ini harus mengadopsi teknologi modern tetapi juga menjaga kontrol ketat terhadap alur informasi dan komunikasi.

Fenomena merek ponsel Korea Utara ini mengingatkan pada kebijakan larangan sewa handphone yang pernah diberlakukan di negara tersebut. Kebijakan tersebut menunjukkan kompleksitas regulasi telekomunikasi di Korea Utara, di mana teknologi dianggap sebagai alat yang perlu dikontrol dengan ketat. Meski terisolasi dari pasar global, industri telekomunikasi Korea Utara terus berkembang dengan cara sendiri. Merek lokal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan komunikasi warga, tetapi juga menjadi simbol kemandirian teknologi negara di tengah berbagai pembatasan internasional. Perkembangan ini terjadi bersamaan dengan dinamika industri teknologi di negara lain, termasuk protes pekerja di Samsung yang menunjukkan kompleksitas berbeda dalam industri teknologi global. Sementara Korea Utara fokus pada kontrol dan isolasi, negara lain menghadapi tantangan hubungan industri yang semakin terhubung secara global. Meskipun tidak akan mengancam dominasi vendor global dalam waktu dekat, merek ponsel Korea Utara merepresentasikan bagaimana teknologi dapat berkembang dalam lingkungan yang sangat terkontrol dan terisolasi, menciptakan ekosistem digital yang berbeda dari yang kita kenal.

Korea Utara telah membuktikan bahwa teknologi dapat berkembang bahkan dalam kondisi isolasi dan kontrol yang ketat. Merek ponsel lokal mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan komunikasi, tetapi juga menjadi eksperimen unik dalam dunia teknologi. Dalam era globalisasi, contoh ini mengajarkan kita betapa fleksibel teknologi bisa beradaptasi, bahkan di bawah pembatasan yang sangat ketat.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan