Penangkapan Jaringan Narkoba Jakarta-Medan: 3 Kilogram Sabu dan Happy Water Disita

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Unit Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengecam jaringan narkoba yang beroperasi di dua provinsi, yakni DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Petugas berhasil menyita berbagai jenis narkotika dari hasil operasi yang dilaksanakan.

Menurut Kompol Vernal Armando S, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, sekaligus diungkapkan pada siaran pers Kamis (23/10/2025), bahan narkotika yang berhasil diamankan berupa sabu seberat 3 kilogram dalam kemasan teh berwarna hijau, 13.557 butir ekstasi dengan total berat 5.423 gram, serta 75 shacet happy water seberat 1.725 gram.

Dalam operasi tersebut, dua pelaku berhasil ditangkap, dengan identitas masing-masing diidentifikasi dengan huruf awal WN dan RI. Kasus ini dimulai dari penangkapan salah satu pelaku di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, pada bulan April 2025.

Melalui proses interogasi, terungkap bahwa sumber narkotika tersebut berasal dari pria yang tinggal di sekitar Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Tim Unit III, yang dipimpin AKP Hamdan Agus, melanjutkan pengejaran hingga ke Medan dan berhasil mengamankan pelakualong dengan barang bukti di Perumahan Permata Setiabudi Residence Nomor B-10, Jalan Pasar III, Tapian Nauli, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.

Sekarang, para pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polres Metro Jakarta Barat untuk proses hukum lebih lanjut. Tindakan pelaku tersebut dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Sub. Pasal 112 ayat (2) bersama Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, serta Permenkes Nomor 7 Tahun 2025 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.

Data riset terbaru menunjukan bahwa jaringan narkoba lintas provinsi semakin meningkat pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan kerjasama yang lebih erat antara satuan polisi di berbagai daerah untuk membendung penyebaran narkoba. Analisis Unik dan Simplifikasi: Jaringan narkoba yang terungkap menunjukkan pola baru dalam distribusi narkotika, dengan peran sentral bandara sebagai titik transit utama. Ini memerlukan peningkatan keamanan dan pengawasan di fasilitas transportasi strategis.

Kasus ini mengingatkan pada pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan aktivitas suspek ke otoritas. Kerjasama antara masyarakat dan polisi adalah kunci dalam mengatasi masalah narkoba yang terus berkembang. Setiap warga dapat menjadi bagian dari solusi dengan tetap waspada dan berani melaporkan informasi yang relevan kepada pihak berwenang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan