Sangat Banyak Anak Jadi Tersangka Narkoba, Kabareskrim Tegaskan Penerapan UU Penegakan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polri telah mengungkap adanya 150 anak yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba selama periode Januari hingga Oktober 2025. Dalam penanganannya, Polri menegaskan akan mengikuti ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Penanganan terhadap anak-anak ini juga kita lakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Namun, tanpa mengira siapa, jika terlibat narkoba, kita akan mengambil tindakan tegas,” ujar Komjen Syahardiantono, Kabareskrim Polri, pada Rabu (22/10/2025).

Total tersangka kasus narkoba pada tahun ini mencapai 51.763 jiwa. Dari jumlah tersebut, 157 tersangka adalah warga negara asing (WNA).

“Jumlah tersangka WNI sebesar 51.606 orang, sedangkan WNA yang dapat kita tangani berjumlah 157,” jelasnya.

Selama 10 bulan terakhir, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 38.000 kasus narkoba. Petugas telah berhasil menyita sebesar 197,7 ton barang bukti terkait.

Syahar menggarisbawahi komitmen Polri dalam membasmi narkoba, termasuk di tingkat internal. Dia menjamin sanksi tegas akan diberikan kepada anggota Polri yang terbukti terlibat kasus narkoba.

“Kita juga memberi peringatan kepada anggota kami agar jangan bersentuhan dengan narkoba. Peringatan dari Kapolri sudah sangat keras, sehingga jika ada yang terlibat, kita tidak akan memberikan peluang lagi. Siapa pun yang terlibat, aksi tegas akan segera diambil,” katanya.

Seluruh jajaran Polri berkomitmen untuk membersihkan narkoba baik dari dalam maupun luar organisasi.

“Kita akan melakukan pembersihan internal terkait narkoba selain melakukan penangkapan di luar,” tutupnya.

Menurut data terbaru dari berbagai studi, penanganan kasus narkoba di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Pelatihan dan sosialisasi terhadap risiko narkoba perlu diintensifkan di sekolah dan masyarakat. Integrasi antara pihak berwenang, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat krusial untuk mengurangi angka kasus ini.

Dari sisi analisis, kebijakan tegas terhadap pelaku narkoba harus diimbangi dengan program rehabilitasi yang efektif, terutama untuk anak-anak yang terkait. Pendekatan holistik yang melibatkan keluarga dan lingkungan dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

Kesimpulan yang bisa diambil, perjuangan melawan narkoba memerlukan kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua pihak. Tanpa adanya kesadaran kolektif dan tindakan yang konsisten, upaya pemberantasan narkoba akan sulit mencapai hasil maksimal.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan