Pemberdayaan Lahan Pertanian untuk Membangun Budaya Santri di Pesantren yang Diinisiasi Wali Kota Jateng

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, atau lebih dikenal sebagai Gus Yasin, mengungkapkan bahwa berbagai pondok pesantren di wilayah tersebut memiliki lahan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Menurutnya, aktivitas pertanian bukan hal baru bagi para santri, karena sejak dahulu kegiatan tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan pesantren.

Dalam kesempatan itu, Gus Yasin menegaskan bahwa santri memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengelola lahan pertanian. Dia berharap dapat mewujudkan kembali semangat tersebut sebagai bentuk kemandirian dan kontribusi pesantren terhadap perkembangan bangsa. Pernyataan ini disampaikannya setelah acara apel puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Alun-alun Simpang Tujuh, Kabupaten Kudus.

Gus Yasin juga menyampaikan undangan untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan lahan-lahan pesantren, baik tegalan maupun sawah, agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, hadir dalam acara tersebut dan juga menyampaikan amanat dari Menteri Agama Republik Indonesia. Dalam pidatonya, Gubernur Luthfi menekankan peran penting pesantren sebagai pusat peradaban Islam Nusantara dan sebagai motor penggerak kemajuan bangsa.

Acara apel puncak Hari Santri Nasional 2025 di Kudus diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kudus dan sekitarnya. Tema yang digarap dalam peringatan Hari Santri tahun ini adalah “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Mulia”. Selain acara apel, kegiatan peringatan ini juga meliputi Ngaji Bandongan ASN Pemprov Jateng, pameran produk usaha santri dan pelaku UMKM binaan pesantren, serta “Jateng Bersholawat” yang digelar di Simpang Tujuh, Kudus, pada Selasa (21/10) malam.

Pesantren telah lama menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pembelajaran agama, tetapi juga memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan hidup santri, termasuk dalam bidang pertanian. Dengan demikian, upaya Gus Yasin untuk mengoptimalkan lahan pesantren dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kolaborasi antara pemerintah dan pesantren juga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal dan kemandirian masyarakat.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pesantren dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mengukuhkan ketahanan pangan Indonesia. Setiap upaya yang dilakukan saat ini akan membawa manfaat jangka panjang, baik untuk pesantren sendiri maupun untuk masyarakat secara umum. Mari kita dukung dan ikuti langkah-langkah ini untuk memastikan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mandiri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan