Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, merespons tantangan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai dana Pemerintah Daerah yang tidak terpakai yang tersimpan di bank. Dedi, yang sering dipanggil Kang Dedi Mulyadi, meminta Purbaya mengungkap data tersebut secara terbuka.
Dalam tanggapan, Purbaya menjelaskan bahwa informasi tentang dana Pemda yang tidak terpakai diperolehnya dari Bank Indonesia. Jika ingin melihat data rinci, Purbaya sarankan Dedi periksanya sendiri di bank sentral tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan pegawai pemerintah daerah di Jawa Barat.
“Saya bukan pegawai di Jawa Barat. Jika dia ingin memeriksa, biarlah dia cek sendiri. Data tersebut berasal dari sistem pemantauan Bank Indonesia yang dilaporkan oleh bank setiap hari atau setiap beberapa minggu sekali. Dalam sistem tersebut ada flag dan catatan mengenai pemilik deposito, seperti jenis deposit dan giro. Jadi, jangan Pak Dedi meminta saya untuk menurunkan tugas ini,” ujar Purbaya saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Menurut Purbaya, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga kuartal ketiga tahun 2025 masih terbilang lambat. Selain itu, ada 15 pemerintah daerah yang memiliki simpanan dana daerah tertinggi di perbankan.
Jumlah dana daerah yang tidak terpakai di perbankan mencapai Rp 234 triliun. Dari 15 pemda tersebut, Jawa Barat berada di peringkat lima dengan simpanan Rp 4,1 triliun, sementara Provinsi DKI Jakarta berada di posisi pertama dengan Rp 14,6 triliun.
Purbaya menambahkan bahwa Dedi bisa menanyakan langsung ke Bank Indonesia. Menurutnya, data yang disampaikannya mirip dengan data yang dimiliki Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
“Tanyakanlah ke Bank Sentral, data tersebut berasal dari sana. Mungkin dia (Dedi) bisa meminta anak buahnya untuk mencari informasi tersebut. Data itu berasal dari laporan perbankan tentang jumlah dana Pemda. Sepertinya data saya sama dengan data Pak Tito waktu saya bertemu dia kemarin. Ternyata angka yang dijelaskan Pak Tito tentang dana di perbankan mirip dengan yang saya sampaikan,” katanya.
Purbaya juga menduga bahwa Dedi tidak menyadari seluruh data yang tersimpan di perbankan. Eks Kepala Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut juga menyebut bahwa dirinya tidak pernah merincikan jumlah dana yang tidak terpakai milik Pemda Jawa Barat.
“Jadi, Pak Dedi tau semua bank? Dia hanya tau tentang Jawa Barat saja. Saya tidak pernah menjelaskan data Jawa Barat secara rinci,” ujarnya.
Sementara itu, menurut detikJabar, Dedi memastikan tidak ada dana daerah yang disimpan dalam bentuk deposito di perbankan, termasuk di Bank BJB. Ia mengaku telah memeriksa langsung seluruh data keuangan Pemprov Jawa Barat.
“Saya sudah cek, tidak ada yang disimpan dalam bentuk deposito. Saya tantang Pak Menkeu (Purbaya) untuk membuka data dan faktanya daerah mana yang menyimpan dana dalam bentuk deposito,” ujar Dedi, Selasa (21/10/2025).
Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan adanya daerah yang memang menyimpan dana dalam bentuk deposito. Namun, menurutnya, hal tersebut harus dibuka secara transparan agar publik tidak salah menilai.
“Tentunya ini adalah masalah yang harus diungkapkan secara terbuka dan diumumkan kepada publik, sehingga tidak membangun opini bahwa daerah ini tidak mampu melaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik.”
Data terbaru menunjukkan bahwa masalah pengelolaan dana daerah menjadi perhatian besar. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Infografis menunjukkan bahwa daerah yang memfokuskan pada transparansi keuangan cenderung memiliki pembangunan yang lebih baik. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan bahwa setiap transaksi keuangan jelas dan terukur, sehingga masyarakat dapat memantau dengan baik.
Manajemen keuangan daerah yang baik tidak hanya tentang menabung, tetapi juga tentang penggunaan optimal dana untuk pembangunan. Pemerintah daerah yang mampu mengelola dana dengan bijak akan mampu meningkatkan kualitas layanan publik dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.