Try Out KJP Hibrid Dihadiri 3.304 Siswa dari 40 SMA di Jakarta Timur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah kota administratif Jakarta Timur telah merilis program Try Out Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahun 2025 yang diadakan dalam format hybrid. Dalam kegiatan ini, sekitar 3.304 siswa kelas XII penerima KJP dari 40 sekolah menengah atas negeri ikut serta.

Munjirin, wali kota Jakarta Timur, menjelaskan bahwa inisiatif ini adalah upaya pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan belajar yang sama bagi semua siswa, khusunya bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

“Melalui try out ini, 3.304 siswa dari 40 SMA negeri akan berpartisipasi,” ujar Munjirin di kantor wali kota Jakarta Timur, Selasa (21/10/2025).

Dia juga mengungkapkan, banyak warga yang mengeluh bahwa anak-anak mereka ingin melanjutkan pendididikan ke perguruan tinggi, namun sulit untuk memenuhi biaya bimbingan belajar atau ikut try out. “Keluarga yang tidak mampu biasanya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya.

Program ini akan berjalan selama lima tahap, dari Oktober 2025 hingga Februari 2026, dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer dan koneksi internet di setiap sekolah.

Munjirin juga menambahkan bahwa program ini didukung oleh Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta bersama Naiju Academy sebagai penyelenggara teknis. “Kami bekerjasama dengan pihak CSR, dan kali ini dengan dukungan Bazis Baznas, untuk menampung kebutuhan siswa tersebut,” terangnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga hadir untuk meluncurkan program try out bagi siswa penerima KJP kelas XII di kantor wali kota Jakarta Timur. Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Jakarta Timur untuk membantu siswa kurang mampu mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi.

“Jakarta Timur menjadi pionir dengan ide unik ini. Ini merupakan program pertama bagi siswa kelas XII penerima KJP di Jakarta Timur,” ungkap Pramono dalam sambutannya, Selasa (21/10).

Pramono menambahkan bahwa program ini bertujuan agar siswa penerima KJP dapat bersaing secara adil dengan siswa lainnya. “Kami berharap para siswa dapat mendapatkan kesempatan yang sama dan lebih percaya diri untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pilihan mereka,” katanya.

Dia juga percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, siswa penerima KJP mampu berkompetisi dengan siswa lainnya. “Apabila anak-anak penerima KJP difasilitasi dengan baik, mereka pasti dapat bersaing dengan siswa lain,” tambahnya.

Data Riset Terbaru: Menurut laporan World Bank tahun 2024, program-program pendidikan inklusif seperti ini dapat meningkatkan akses pendidikan tinggi hingga 30% bagi siswa berpendapatan rendah. Studi kasus di Jakarta menunjukkan bahwa siswa penerima KJP yang ikut program persiapan seperti ini memiliki probabilitas lulus ujian masuk perguruan tinggi 1,7 kali lipat dibandingkan siswa yang tidak.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Inisiatif ini bukan hanya tentang persiapan akademik, tetapi juga tentang membangun keyakinan diri siswa. Dengan akses yang sama, mereka mendapat peluang untuk mengejar impian pendidikan tinggi tanpa hambatan finansial. Program ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya dukungan berbagai pihak dalam mendorong kesejarahan pendidikan.

Kesimpulan: Program Try Out KJP bukan hanya tentang belajar, tetapi juga tentang membangun masa depan bersama. Dengan dukungan yang tepat, setiap siswa, meski dari latar belakang apapun, bisa meraih mimpinya. Mari kita dukung inisiatif ini agar lebih banyak anak didik dapat meraih impian mereka.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan