Produksi Migas Pertamina Mencapai 1,04 Juta Barel

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah meraih capaian produksi migas mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD) di bulan Agustus 2025. Dari total ini, produksi minyak mencapai 556 ribu barel per hari (MBOPD) sementara produksi gas mencapai 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).

Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary dari Subholding Upstream Pertamina, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut didukung oleh peningkatan aktivitas hulu yang signifikan. Beberapa indikator operasional utama yang dicapai antara lain pengeboran eksploitasi sebesar 580 sumur, kegiatan workover sebanyak 836 sumur, dan kegiatan well services mencapai 25.514 sumur.

Subholding Upstream Pertamina tidak hanya berusaha menjaga stabilitas produksi migas nasional, tetapi juga melakukan ekspansi, inovasi, dan transformasi dalam mendukung operasi yang lebih berkelanjutan untuk kestabilan energi di negara.

Untuk meningkatkan cadangan sumber daya energi, Subholding Upstream Pertamina melakukan berbagai kegiatan seperti survei seismik 3D yang meliputi area sebesar 652 kilometer persegi (km2) dan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 15 sumur. Hasilnya, mereka berhasil menambah sumberdaya 2C (contingent resources) sebanyak 804 juta barel setara minyak (MMBOE) dan meningkatkan cadangan terbukti (P1) migas sebesar 105 juta barel setara minyak (MMBOE).

Hermansyah Y Nasroen menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari strategi optimasi portofolio, peningkatan kecepatan pengeboran, serta penerapan teknologi untuk meningkatkan recovery factor di lapangan yang sudah ada. Dengan strategi ini, PHE membuktikan peran pentingnya sebagai pilar utama ketahanan energi nasional dan kontributor signifikan dalam transisi energi di Indonesia.

Selain itu, Hermansyah menyatakan bahwa produksi dan cadangan migas nasional akan semakin kuat dengan selesainya beberapa proyek strategis, seperti pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP, Proyek Sisi Nubi, Proyek CEOR lapangan minas di Area A Stage-1, dan proyek Lapangan OO-OX PHE ONWJ. PHE juga berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan produksi secara berkelanjutan sambil memastikan aspek keselamatan dan lingkungan tetap menjadi prioritas utama.

PHE juga sedang melakukan evaluasi atas peluang new venture dengan memanfaatkan berbagai joint study dan project new venture yang sedang berlangsung. Kegiatan ini diproyeksikan akan menambah portofolio wilayah kerja eksplorasi baru di Subholding Upstream Pertamina.

Selain fokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi, PHE juga terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas berdasarkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen dengan prinsip Zero Tolerance on Bribery, memastikan pencegahan terhadap fraud dan menjaga kejelasan perusahaan dari penyuapan. Salah satu langkahnya adalah dengan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

Dengan semangat ini, PHE terus berusaha untuk menjadi bagian penting dalam pembangunan energi nasional. Pencapaian yang telah dicapai menunjukkan bahwa dengan inovasi dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan