Pemerintah daerah masih mengalami ketidakseimbangan dalam pengelolaan anggaran. Hingga akhir kuartal ketiga tahun 2025, tercatat 15 daerah memiliki saldo simpanan yang cukup besar di bank.
Menurut data dari Kementerian Keuangan, total dana yang tertinggal di perbankan mencapai Rp 234 triliun. Padahal, dana dari pusat sudah dialokasikan dengan lancar.
“Pembatasan penggunaan dana daerah ini menyebabkan simpanan yang tidak berputar mencapai Rp 234 triliun. Ini bukan masalah ketersediaan dana, melainkan keterlambatan dalam pelaksanaan,” ungkap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat terkait inflasi tahun 2025 di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Menurut Purbaya, realisasi belanja APBD pada September 2025 hanya mencapai Rp 712,8 triliun, atau sekitar 51,3% dari total APBD Rp 1.389 triliun. Angka ini menurun 13,1% dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya.
“Artinya, aktivitas ekonomi daerah berlangsung lebih lambat. Belanja pegawai masih relatif stabil dengan penurunan kecil 0,7%. Namun, perhatian lebih diperlukan pada belanja modal yang hanya mencapai Rp 58,2 triliun, atau turun lebih dari 31%. Padahal belanja ini langsung berdampak pada pembangunan dan lapangan kerja,” jelasnya.
Belanja barang dan jasa turun 10,5%, sedangkan belanja lainnya anjlok 27,5%. Purbaya meminta agar percepatan penggunaan dana, terutama untuk belanja produktif, ditingkatkan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. “Dana daerah tidak boleh dibiarkan mengendap di kas atau deposito,” tandasnya.
Ia juga menitikberatkan pada pentingnya manajemen dana yang baik oleh OPD dan tim pengelola. Ia mendorong agar penggunaan dana dilakukan secara efektif dan tidak menunggu hingga akhir tahun. Selain itu, Purbaya menegaskan pentingnya tata kelola dan integritas, karena hal ini mempengaruhi kepercayaan investor dan masyarakat.
“Kepercayaan publik dan investor adalah aset utama. Jika hilang, membangunnya memerlukan waktu lama,” imbuhnya.
Berikut adalah 15 pemerintah daerah dengan simpanan tertinggi:
- DKI Jakarta: Rp 14,6 triliun
- Jawa Timur: Rp 6,8 triliun
- Kota Banjarbaru: Rp 5,1 triliun
- Kalimantan Utara: Rp 4,7 triliun
- Jawa Barat: Rp 4,1 triliun
- Bojonegoro: Rp 3,6 triliun
- Kutai Barat: Rp 3,2 triliun
- Sumatera Utara: Rp 3,1 triliun
- Kepulauan Talaud: Rp 2,6 triliun
- Mimika: Rp 2,4 triliun
- Badung: Rp 2,2 triliun
- Tanah Bumbu: Rp 2,11 triliun
- Bangka Belitung: Rp 2,1 triliun
- Jawa Tengah: Rp 1,9 triliun
- Balangan: Rp 1,8 triliun
Pemerintah daerah perlu lebih efisien dalam penggunaan dana agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memanfaatkan potensi pembangunan yang ada. Dengan peningkatan manajemen keuangan yang lebih baik, area tersebut dapat mencapai kinerja yang lebih optimal.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.