Rumah Duka Marsda Wahyu, Danpaspampres Berbagi Takziah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Keluarga besar Paspampres mengunjungi rumah duka untuk memberikan takziah kepada keluarga Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, mantan Komandan Paspampres era Presiden Jokowi, yang telah meninggal dunia. Laman Instagram resmi Paspampres (@ppid.paspampres) mempublikasikan gambar-seri dari acara ini, yang menampilkan hadirnya Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha, Komandan Paspampres, bersama Wadan Paspampres, Asisten, Komandan Satuan, dan pengurus IKKT PWA Cabang BS XIII Paspampres di rumah duka pada hari Minggu, 19 Oktober 2025.

Dalam post yang diunggah, disampaikan bahwa keluarga Paspampres membawa kenangan dan memberikan penghormatan terakhir kepada Marsda Wahyu, yang dikenal sebagai Komandan Paspampres ke-28.

Kepergian Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko diklaim menjadi kehilangan besar bagi seluruh anggota TNI, terutama bagi para prajurit Paspampres yang pernah merasakan kepemimpinan beliau. Paspampres juga berharap agar amal ibadah almarhum diterima dan keluarganya diberi keteguhan untuk menghadapi kehilangan ini.

Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AU Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, setelah semboyan di rumah duka di Kompleks Halim PK. Sebelumnya, almarhum telah menjalani perawatan medis sebelum dinyatakan meninggal dunia. TNI mengungkapkan dukacita mendalam atas kehilangannya.

Studi kasus pada kasus kematian petinggi militer menunjukkan bahwa upacara takziah dan pemakaman militer biasanya diikuti dengan protokol ketat, termasuk proses pembawa jenazah yang diatur dengan sangat detail. Selain mengalami kehilangan moral, kadang keluarga juga membutuhkan dukungan psikologis untuk menjalani masa berkabung.

Kehilangan seorang pemimpin militer seperti Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko bukan hanya meresahkan keluarga dan rekannya, tetapi juga dapat berpengaruh pada semangat unit yang dipimpin. Kepercayaan dan pengaruh yang ditimbulkan oleh kepemimpinan almarhum harus dipertahankan dan diperkuat oleh penerusnya untuk menjaga kesinambungan dan kinerja unit.

Kecenderungan baru dalam upacara militer saat ini menunjukkan penekanan pada aspek keberagaman dan inklusivitas, dengan pengakuan terhadap peran para prajurit dalam upacara, bukan hanya sebagai simbol kekuatan, tetapi juga sebagai individu dengan keluarga dan perasaan. Ini memperkuat ikatan antara masyarakat dan militer, serta mempromosikan nilai-nilai humanis dalam lingkungan militer.

Kehilangan seorang pemimpin tidak hanya tentang penghormatan terakhir, tetapi juga tentang melestarikan warisan, menginspirasi generasi berikutnya, dan menjaga semangat unit. TNI dan keluarga Paspampres harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pengaruh positif Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko terus berdampak positif pada institusi dan para prajurit yang dilatihnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan