Mahasiswa FISIP Unud Bunuh Diri, Pelaku Bullying Tak Diketahui

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

I Made Anom Wiranata, Wakil Dekan III FISIP Unud, mengungkapkan bahwa pelaku perilaku bully terhadap TAS (22), mahasiswa Universitas Udayana, bukan teman sekelas atau orang yang dikenal korban. Menurutnya, korban dan pelaku tidak memiliki hubungan apa pun.

“Tidak ada hubungannya antara bunuh diri Saudara T dengan bully. Mahasiswa di sini pun tidak mengenalnya. Perbuatan bully terjadi setelah TAS jatuh tanah. Tetapi, ini tidak dilakukan oleh teman-teman atau teman sekelasnya,” ujar Anom, seperti dilansir detikBali, Sabtu (18/10/2025).

Anom menegaskan bahwa TAS melakukan bunuh diri bukan karena dikeroyok. Perilaku bully justru muncul di media sosial setelah insiden tersebut terjadi.

Menurut catatan dari ibu TAS, korban sudah memiliki masalah kesehatan jiwa sejak SMP dan telah mendapat pengobatan psikologis dari konselor. Namun, setelah masuk kampus, TAS memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi tersebut.

Anom menyoroti bahwa setiap individu memiliki cara berbeda dalam menghadapi masalah, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan mental. “Mungkin TAS tidak mampu menanggung berbagai persoalan yang bagi orang lain terlihat sederhana. Kita tidak boleh membandingkan pengalaman dan tanggapan Saudara Timoti dengan orang lain,” tambahnya.

Menghadapi kasus seperti ini, mahasiswa diharapkan lebih sensitif dan memahami perbedaan setiap individu dalam menghadapi tantangan. Setiap orang memiliki batas kemampuan yang berbeda, dan penting untuk saling memberikan dukungan.

Dalam menghadapi tantangan kehidupan, penting untuk ingat bahwa kesehatan mental tidak boleh diabaikan. Jika merasa tertekan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Hidup adalah perjalanan yang harus dilalui bersama, dengan penuh empati dan pemahaman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan