Cuaca Panas Berlanjut, ini Nasihat Dokter Bagi Pelari Jakarta

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam rangka acara Jakarta Running Festival (JRF) 2025 yang akan digelar pada 25-26 Oktober mendatang, peserta dihadapkan dengan tantangan cuaca terik yang diprediksi akan berlarut-larut. Dokter Andi Kurniawan, SpKO, medical director dari event ini, memberikan beberapa petunjuk penting bagi para pelari untuk menjaga kesehatan saat berlari di bawah sinar matahari yang panas.

Salah satu pesan utama dari dr Andi adalah untuk tidak tergesa-gesa mengejar rekam jejak pribadi atau Personal Best (PB) ketika cuaca terlalu panas. Pelari harus lebih memperhatikan kondisi tubuh dan menyesuaikan ritme lari sesuai dengan kondisi lingkungan. Pesan ini dibagikan luas di media sosial, terutama setelah pengalaman pada tahun sebelumnya ketika event serupa juga terganggu oleh cuaca yang ekstrem.

Jakarta, seperti kota-kota lain di Indonesia, saat ini mengalami musim panas yang intens, dan prediksi cuaca menunjukkan kondisi ini akan berlanjut hingga awal November. Dr Andi menegaskan bahwa panas ekstrim dapat mengakibatkan heatstroke, yaitu kondisi di mana suhu tubuh mencapai lebih dari 39,5 hingga 40 derajat Celsius.

Untuk menghindari risiko tersebut, dr Andi memberikan beberapa saran. Pertama, pastikan tubuh dalam kondisi fit dan sehat sebelum berlari. Termoregulasi tubuh, yang diatur oleh hipotalamus, akan terganggu jika tubuh tidak dalam kondisi optimal. Oleh karena itu, istirahat yang cukup dan tidur yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme.

Selain itu, pilihlah pakaian dengan warna cerah saat berlari. Warna gelap akan menyerap panas, sedangkan warna cerah dapat memantulkan sinar matahari, membantu menjaga tubuh lebih sejuk. Hidrasi juga merupakan hal utama yang harus diwaspadai. Minum air dan memenuhi kebutuhan elektrolit sebelum, selama, dan sesudah lomba akan membantu mencegah heatstroke.

Strategi pendinginan tubuh juga dapat dilakukan sebelum dan selama lomba. Penggunaan handuk dingin, vest pendingin, atau menthol gel dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Selama lari, pelari juga bisa menghembuskan air ke wajah untuk merendam panas.

Berlari di bawah cuaca terik memang menantang, tetapi dengan persiapan yang matang dan perhatian pada kondisi tubuh, para pelari dapat tetap aman dan menikmati pengalaman marathon dengan optimal.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan