Potensi IPO BUMN di Masa Depan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan dukungan kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam upaya merealisasikan penawaran umum perdana (IPO) bagi perusahaan BUMN yang ada di bawah manajemen mereka. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa saat ini BEI tengah melakukan komunikasi terus-menerus dengan Danantara. Otoritas pasar modal menanti tahapan selanjutnya dari Danantara untuk memulai proses IPO bagi perusahaan yang mereka kelola.

Nyoman menjelaskan bahwa BEI telah menghubungi Danantara untuk mendapatkan dukungan. Ia menambahkan bahwa Danantara memiliki prosedur dan target tertentu sendiri, sehingga BEI menunggu langkah selanjutnya dari pihak tersebut. Keterangan ini disampaikan di Gedung BEI, Jakarta, pada hari Jumat, 17 Oktober 2025.

Meskipun demikian, Nyoman mengaku belum terdapat BUMN yang masuk dalam daftar calon IPO di BEI. Dia menjelaskan bahwa target IPO untuk tahun 2025 masih tertuju pada 66 instrumen investasi, termasuk saham, obligasi, dan warrant. Menurutnya, target tersebut telah tercapai sekitar 80%.

Sampai saat ini, ada 11 perusahaan yang masuk dalam daftar calon IPO hingga 26 September 2025. Mayoritas perusahaan tersebut termasuk dalam kategori aset menengah. Nyoman ympat bahwa calon emiten ini dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. Empat di antaranya memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar.

Sisanya, yaitu tujuh perusahaan, termasuk dalam kategori aset menengah dengan nilai antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Namun, Nyoman tidak memberikan detail lebih lanjut tentang sektor masing-masing calon emiten. Sektor yang terlibat meliputi consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, financials, industrials, technology, serta transportation dan logistic. Hingga kini, terdapat 11 perusahaan yang masuk dalam proses pencatatan saham di BEI.

Perkembangan IPO di Indonesia menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan pasar modal, khususnya dengan dukungan dari BUMN. Keberhasilan dalam merealisasikan IPO dapat memberikan dampak positif pada perekonomian nasional, baik melalui pendanaan perusahaan maupun penerbitan saham baru. Selain itu, kehadiran perusahaan aset besar dan menengah dalam daftar calon IPO menunjukkan keberagaman sektor yang berpotensi menjadi magnet untuk investasi. Menggali lebih dalam tentang perkembangan ini dapat memberikan wawasan yang lebih jelas tentang dinamika pasar modal Indonesia.

Belum ada BUMN yang masuk dalam antrean IPO BEI, tetapi ada 11 perusahaan lain yang siap. Target IPO tahun ini sudah mencapai 80%. Diperkirakan, dengan dukungan yang tepat, Indonesia bisa membuka lebih banyak peluang investasi melalui pasar modal.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan