Tips Kemenkes RI untuk Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga negara mengalami kesulitan akibat cuaca panas yang terjadi dalam periode waktu yang terakhir. Dalam kaitannya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan beberapa strategi untuk menghindari kehilangan kesadaran ketika terpapar cuaca panas yang ekstrim.

Siti Nadia Tarmizi, Direktur Penyakit Tidak Menular dari Kemenkes, mengingatkan agar masyarakat menjaga kelebihan cairan tubuh dengan konsumsi air yang cukup saat cuaca panas melanda berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Nadia, paparan terlalu lama terhadap suhu tinggi dapat meningkatkan resiko dehidrasi, yang jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih parah.

“Meminum air sebelum merasakan haus adalah hal yang penting. Sebelumnya, kita dianjurkan untuk minum 8 gelas sehari. Namun, dengan kondisi cuaca panas saat ini, sebaiknya konsumsi air diperbanyak menjadi 12-18 gelas sehari. Jangan menunggu tubuh merasa haus baru kemudian minum,” ujar Nadia saat ditemui oleh tim media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Selain itu, untuk kegiatan di luar ruangan, Nadia merekomendasikan penggunaan pakaian perlindungan. Beberapa perlindungan yang dapat digunakan meliputi payung, topi, pakaian yang memiliki sirkulasi udara yang baik, dan menahan warna gelap.

Nadia menambahkan bahwa dengan adanya cuaca panas, peluang terkena penyakit juga meningkat. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai termasuk batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya.

“Jika melakukan aktivitas di luar ruangan dalam kondisi cuaca kering, sebaiknya gunakan masker. Khususnya jika di sekitar kita banyak orang yang mengeluhkan sakit tenggorokan atau suara serak. Hal ini bukan karena kegiatan bersuara yang berlebihan, melainkan akibat keringnya udara. Saat udara kering, tenggorokan mudah teriritasi,” tambahnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa cuaca panas ekstrim tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa panas ekstrim dapat meningkatkan tingkat stres dan ketiduretan. Pemerintah juga perlu memperkuat sistem peringatan dini cuaca untuk melindungi masyarakat.

Analisis unik dan simplifikasi: Cuaca panas yang terus menerus bukan hanya menimbulkan ketiduran, tetapi juga meningkatkan risiko serangga penyakit seperti nyamuk dan tikus. Langkah-langkah sederhana seperti memasang jendela dengan kisi dan menghilangkan genangan air bisa menjadi solusi praktis.

Kesimpulan: Dalam menghadapi cuaca panas yang semakin ekstrim, kebiasaan sederhana seperti minum air secara rutin dan menggunakan pakaian yang cocok bisa menjadi perlindungan yang efektif. Jaga kesehatanmu dengan bijak, mulai dari sekarang!

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan