Wawancara Katsuya Hisai, CEO Sega Football Club Champions, Bawa Sakatsuku ke Level Global Tanpa Pay-to-Win, Hadir 2026

dimas

By dimas

SEGA Football Club Champions tercatat sebagai proyek ambisius selanjutnya dari seri legendernya, Sakatsuku. Kali ini, SEGA berusaha mengangkat pengalaman manajemen klub sepak bola ke tingkat yang lebih tinggi. Kami memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Katsuya Hisai, Chief Producer yang telah bekerja di SEGA sejak tahun 2008. Ia pernah terlibat dalam pengembangan beberapa judul besar, termasuk Sakatsuku 6, Sakatsuku DS 2010, dan Sakatsuku 7.

Sebagai catatan, Sakatsuku adalah nama Jepang untuk game SEGA Football Club Champions. Dalam wawancara ini, Hisai mengungkapkan bagaimana game ini dibentuk, fitur uniknya dibandingkan dengan Football Manager, serta upaya SEGA untuk menggabungkan aspek kompetitif dan kasual tanpa mengorbankan kedalaman gameplay. Mari kita jelajahi detailnya lebih dalam.

SEGA Football Club Champions 2025 lahir dari keinginan untuk mengembalikan esensi Sakatsuku asli. Hisai menjelaskan bahwa proyek ini merupakan lanjutan langsung dari Sakatsuku: Road to World, yang selama ini menjadi inti seri ini di platform mobile. Namun, Road to World semakin condong ke arah game sosial dengan fokus utama pada pengumpulan pemain. Hal ini mendorong tim SEGA untuk membawa kembali nuansa klasik seri ini.

“Kami ingin menyajikan sesuatu yang lebih dekat dengan pengalaman Sakatsuku zaman dulu, lebih ke arah title konsol daripada game sosial,” tutur Hisai. Pendekatan ini membuat Champions 2025 menjadi jembatan antara kompleksitas simulasi klasik dan kenyamanan game modern. Meskipun tetap mempertahankan unsur realisme dalam manajemen klub, game ini juga memasukkan elemen fantasi khas, di mana pemain fiktif dapat menjadi legenda, dan pengembangan karakter menjadi inti dari pengalaman bermain.

Hisai menyebutkan bahwa Sakatsuku pada dasarnya adalah game tentang karakter, bukan sekadar strategi atau taktik. “Kesenangannya berasal dari seberapa besar rasa sayang kamu terhadap klub dan pemain yang kamu kembangkan sendiri,” tambahnya.

Salah satu tantangan terbesar bagi tim pengembang adalah menemukan keseimbangan antara kedalaman gameplay dan kemudahan akses. SEGA ingin pemain baru bisa menikmati game ini tanpa kewalahan, namun tetap mempertahankan kedalaman yang dicari oleh penggemar berat simulasi sepak bola seperti Football Manager.

“Kami mengembangkan Sakatsuku Mode dengan volume setara dengan game klasik seri ini, jadi penggemar lama tetap puas,” jelas Hisai. “Tapi di saat yang sama, kami juga menyesuaikan dengan ritme bermain modern, seperti fitur auto progression agar satu musim bisa diselesaikan lebih cepat.”

Selain itu, kerja sama dengan tim Football Manager memungkinkan SEGA menggunakan data pemain yang lebih akurat dan realistis. Data tersebut tidak hanya memperkaya pergerakan pemain di lapangan, tetapi juga memengaruhi aspek seperti negosiasi kontrak dan dinamika antar pemain. Hasilnya, pengalaman manajemen terasa lebih hidup dan imersif.

Ketika ditanya tentang perbandingan dengan Football Manager, Hisai langsung menegaskan bahwa SEGA Football Club Champions 2025 memiliki identitas sendiri. “Gameplay kami berbeda total,” ujarnya tegas. “Kalau Football Manager itu simulasi realistis, Champions 2025 lebih seperti RPG, di mana kamu membangun pemain, menaikkan level, dan menikmati progres klub yang terus berkembang.”

Game ini dirancang agar pemain bisa merasakan keseruan kemenangan secara bertahap tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam di satu sesi. “Kami ingin pemain merasa senang dan termotivasi setiap kali melihat klubnya berkembang,” katanya. Dengan pendekatan ini, SEGA berharap bisa menjangkau kedua audiens secara bersamaan: pemain kasual yang hanya ingin bersenang-senang dan penggemar berat sepak bola yang ingin manajemen yang lebih mendalam. “Kalau setelah memainkan game ini kamu merasa ingin mencoba sesuatu yang lebih detail, maka Football Manager adalah langkah berikutnya,” kata Hisai sambil tersenyum.

Fitur Dream Team Mode menjadi salah satu fokus utama Champions 2025, membawa pengalaman PvP dengan sistem ranking dan event kompetitif. Namun, SEGA sadar betul bahwa mode seperti ini mudah tergelincir menjadi pay-to-win. Untuk itu, tim pengembang merancang sistem yang tetap menuntut strategi dan manajemen yang cerdas.

“Kami memastikan ini bukan sekadar adu statistik,” jelas Hisai. “Perencanaan tetap penting, kamu harus menyelaraskan gaya main pemain, posisi, kebijakan klub, sampai kombinasi formasi.” Menariknya, banyak fitur penting seperti formation combo atau pengembangan pemain hanya bisa didapat lewat Sakatsuku Mode, bukan dari hasil gacha semata. Artinya, pemain tetap perlu berinvestasi waktu, bukan hanya uang. “Kuncinya bukan seberapa banyak pemain langka yang kamu punya, tapi seberapa baik kamu mengembangkan mereka,” tambahnya.

Pemain dari Sakatsuku Mode juga punya potensi besar untuk bersaing di Dream Team Mode. Dengan desain seperti ini, Champions 2025 sukses menjaga keseimbangan antara pemain kasual dan kompetitif tanpa mengorbankan fairness.

Salah satu elemen paling menarik dari Champions 2025 adalah kemampuan membawa pemain dari koleksi kamu ke Career Mode, dan memulai kembali karier mereka dari usia 19 tahun. Fitur ini terinspirasi dari sistem Reincarnation yang sudah lama ada di seri Sakatsuku.

“Kami ingin menghadirkan kembali pengalaman konsol klasik, bahkan di dalam format free-to-play,” jelas Hisai. “Membawa pemain seperti Messi kembali ke usia muda adalah ide yang romantis bagi penggemar sepak bola.” Dengan sistem ini, pemain bisa menciptakan versi unik dari bintang dunia favorit mereka, membesarkan karier mereka dari awal, dengan jalur dan kisah yang berbeda. “Kami ingin pemain merasa punya ikatan emosional dengan skuadnya,” kata Hisai. “Itulah esensi dari Sakatsuku.”

Hisai menegaskan bahwa SEGA Football Club Champions 2025 kini sedang dalam tahap akhir pengembangan, dan jadwal rilisnya dipindahkan ke awal 2026 agar hasil akhirnya benar-benar maksimal. Ia juga menyoroti upaya besar SEGA untuk memperluas jangkauan seri ini ke pasar global.

“Selama ini seri Sakatsuku hanya rilis di Jepang, tapi kali ini kami ingin menjangkau penggemar di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara,” ucapnya. “Kami serius dalam proses lokalisasi dan penyesuaian budaya agar semua pemain bisa menikmatinya.”

SEGA juga membuka ruang bagi komunitas untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan game. Melalui server resmi Discord, pemain bisa menyampaikan saran dan masukan, dan Hisai sendiri mengaku sesekali ikut nimbrung dalam diskusi. Ini cukup menarik dan sangat baik untuk pengembangan game kedepannya.

Menutup wawancara, Hisai menyampaikan pesannya pada penggemar baru dan lama: “Bagi yang belum pernah main Sakatsuku, kami ingin menghadirkan pengalaman sepak bola yang unik dan segar. Kalau sudah rilis nanti, semoga kamu mau mencobanya.”

Sesuai yang disebutkan oleh sang developer barusan, SEGA Football Club Champions 2025 akan dirilis sekitar awal tahun 2026, platformnya adalah Android, iOS, dan juga PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

SEGA Football Club Champions 2025 bukan hanya tentang manajemen klub, tetapi juga tentang menciptakan ikatan emosional dengan pemain dan klub yang kamu kembangkan. Dengan kombinasi elemen klasik dan modern, game ini siap menjadi pilihan baru bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan ini dan nikmati pengalaman sepak bola yang tak terlupakan.

Baca juga games lainnya di Info game terbaru

Tinggalkan Balasan