Pemerintah Akan Suntik Dana Rp 50 Triliun ke INA

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, merekomendasikan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, untuk mengalirkan Rp 50 triliun dari dana yang tertinggal di Bank Indonesia ke Indonesia Investment Authority (INA). Konsep ini mirip dengan saat Purbaya menempatkan Rp 200 triliun di bank-bank BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, INA, sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia, memiliki potensi yang besar untuk menarik investasi asing secara signifikan. Dalam acara peringatan 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Luhut menyatakan, “Saya juga baru akan membahas dengan Menteri Keuangan, tetapi saya kira beliau sudah mengetahuinya. Inilah INA, SWF kita.”

Luhut lanjutkan, “Jika kita menaruh Rp 50 triliun setiap tahun dari dana yang masih tersisa di Bank Indonesia sebesar Rp 491 triliun, ditambah Rp 200 triliun yang sudah dialokasikan ke perbankan, maka dengan leveraging ini, kita bisa mencapai Rp 1.000 triliun dalam 5 tahun ke depan.” Dengan dana besar tersebut, INA dapat menjadi katalis untuk investasi asing masuk ke Indonesia, sehingga menjadi salah satu mesin pendorong pertumbuhan ekonomi, bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Luhut menambahkan, “Ini adalah angka besar yang akan menjadi bagian dari investasi langsung asing ke negara kita. Kita akan memiliki dua mesin pertumbuhan yang luar biasa: INA dan Danantara.” Ketika dibahas peran swasta dalam produksi domestik bruto (PDB) Indonesia, Luhut menggaris bawahi bahwa sektor swasta memiliki peran jauh lebih besar dibandingkan pemerintah. “Kita melihat pertumbuhan Indonesia menuju 8% masih sangat bergantung pada swasta. Peran pemerintah melalui APBN hanya sekitar 10-15% saja. Sisanya harus ditanggung oleh sektor swasta.”

Sektor keuangan dan investasi terus menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan pendekatan yang tepat, investasi asing dan swasta dapat menjadi pendorong utama Indonesia menuju target pertumbuhan tinggi. Ayo bagikan wawasan ini dengan teman-temanmu dan mari kita dukung pembangunan bersama!

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan