Penurunan Setoran PNBP Sebesar 20% Akibat Dividen BUMN Masuk Dana Negara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga September 2025 menurun sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh perubahan dalam manajemen dividen BUMN yang kini ditangani oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Dalam keterangan di Konferensi Pers APBN KiTa, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa total setoran PNBP sepanjang tahun hingga September mencapai Rp 344,9 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan 19,8% jika dibandingkan dengan Rp 430,3 triliun pada September 2024. Selain dividen BUMN, penurunan harga minyak juga menjadi faktor yang mempengaruhi angka ini.

Meski demikian, setoran PNBP Rp 344,9 triliun tersebut sudah mencapai 72,3% dari target tahunan. Dari jumlah tersebut, SDA Migas berkontribusi Rp 73,3 triliun atau 64% dari proyeksi tahunan, sedangkan SDA non migas contribusi Rp 86,3 triliun atau 74,7% dari target. Setoran kekayaan negara yang dipisahkan (KND) hanya mencapai Rp 11,8 triliun per September 2025, meski telah dianggap 100% dari target karena dividen BUMN sudah dialihkan ke Danantara.

Selain itu, setoran PNBP lainnya mencapai Rp 103,3 triliun atau 76% dari target tahunan, sementara yang masuk melalui Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 70,2 triliun atau 70,7% dari target. Total realisasi PNBP SDA hingga September 2025 mencapai Rp 159,6 triliun, turun dibandingkan Rp 170,1 triliun pada tahun lalu.

Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan PNBP antara lain penurunan harga minyak yang mencapai 13,5%, dengan ICO turun dari US$ 80,41 per barrel menjadi US$ 69,54 per barrel. PNBP SDA Minerba turun 1,2% (yoy) akibat penurunan produksi batubara karena permintaan dari China dan India menurun, serta berkurangnya konsumsi batubara domestik.

Sementara itu, produksi minyak bumi mengalami kenaikan dari 579 ribu barrel per hari menjadi 590 ribu barrel per hari, meski masih di bawah asumsi APBN. Untuk gas bumi, realisasi sekitar 962 ribu BOEPD, sedikit di bawah asumsi APBN dan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Peningkatan produksi minyak bumi diharapkan dapat meningkat pada bulan-bulan berikutnya agar mencapai target APBN sebesar 605 ribu barrel per hari. Dengan adanya optimisme ini, diharapkan PNBP dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Ketika kita melihat tren terkini dalam manajemen keuangan negara, penting untuk memahami bahwa fluktuasi harga komoditas dan perubahan dalam regulasi dapat mempengaruhi pendapatan negara secara signifikan. Menjaga diversifikasi pendapatan dan mengevaluasi aset negara dengan bijak menjadi langkah yang harus diambil untuk menjaga stabilitas keuangan.

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah harus terus beradaptasi dan mencari solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya. Dengan demikian, keseimbangan keuangan negara dapat terjaga, dan tujuan pembangunan nasional dapat tercapai dengan lebih efektif.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan