Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global IMF Dikurangi menjadi 3,2%

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

IMF memprediksi ekonomi global akan tumbuh 3,2% pada 2025, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,0%. Perubahan ini terjadi karena tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump ternyata lebih ringan daripada yang diprediksi. Namun, untuk tahun 2026, perkiraan pertumbuhan tetap pada angka 3,1%, sama dengan perkiraan sebelumnya.

Sebelumnya, pada April 2025, IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 2,8%. Prediksi ini diberikan setelah Trump menerapkan tarif balasan terhadap berbagai negara. Namun, pada Juli 2025, IMF merevisi angka tersebut menjadi 3,0%, dan kini lagi-lagi menaikkan perkiraan menjadi 3,2%.

Faktor yang mendorong peningkatan perkiraan ini antara lain adanya kesepakatan perdagangan baru antara AS dan beberapa negara besar. Selain itu, sektor swasta yang tangkas, impor yang meningkat, perbaikan rute rantai pasokan, dolar yang lebih lemah, stimulus fiskal di Eropa dan Cina, serta investasi besar di bidang AI juga menjadi pendorong utama.

Tetapi IMF tetap waspada terhadap kemungkinan perang dagang antara AS dan Cina, yang bisa memperlambat produksi global. Trump baru-baru ini mengancam akan menaikkan bea masuk hingga 100% atas produk Cina sebagai respons terhadap larangan ekspor tanah jarang. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan perundingan sedang berlangsung untuk mencegah eskalasi konflik dagang.

Menurut kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, jika perang dagang ini terjadi, akan menjadi risiko besar bagi perekonomian global. Ketegangan ini juga akan meningkatkan ketidakpastian dan menghambat investasi.

Setelah dua tahun pandemi dan berbagai krisis global, perekonomian dunia menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Namun, ancaman baru seperti perang dagang antara AS dan Cina masih mengintai. Dunia perlu bekerja sama untuk menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan