Pemerintah Dipinta Serap Dana APBN di Bulan Oktober

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada akhir tahun 2025, terdapat angka yang cukup menonjol terkait dengan belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang belum terwujud. Dari total anggaran yang telah ditetapkan, sebesar Rp 1.275,6 triliun, hanya Rp 800,9 triliun atau 62,8% saja yang telah tercatat sebagai realisasi per September 2025. Ini berarti masih ada sisa Rp 474,7 triliun yang perlu diserap dalam waktu kurang dari 2,5 bulan lagi.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah mengingatkan semua kementerian dan lembaga untuk segera merencanakan program yang dapat menyerap sisa anggaran tersebut. Evaluasi terkait dengan penyerapan anggaran ini akan dilakukan pada akhir Oktober. Jika ada kementerian yang gagal dalam menyerap anggaran, maka anggaran tersebut akan dialihkan ke tempat lain. Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025), Purbaya menekankan bahwa waktu sudah sangat terbatas untuk melakukan penyerapan anggaran yang optimal.

Sementara itu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Febrio Kacaribu juga mendorong semua kementerian dan lembaga untuk segera menggunakan sisa anggaran. Namun, dia menekankan bahwa penggunaan anggaran harus difokuskan pada program-program yang langsung memberikan manfaat kepada masyarakat. Febrio akan memantau secara khusus 10 kementerian atau lembaga yang masih kurang dalam melakukan penyerapan anggaran atau yang belum mencapai target yang diharapkan. Prioritas utama saat ini adalah memastikan bahwa setiap kementerian melakukan penyerapan belanja seefektif mungkin hingga akhir tahun.

Belanja K/L ini sangat penting karena dapat memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pihak berwenang meminta agar penyerapan belanja ini dipercepat, namun tetap dengan focus pada program yang langsung membaikkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kurang lebih 2,5 bulan yang tersisa, diharapkan mayoritas kementerian dapat menyerap sisa anggaran dengan baik. Akhirnya, Purbaya mengingatkan bahwa belanja negara bisa mencapai 14-15% dari PDB, sehingga penting untuk memastikan bahwa rencana yang telah direncanakan dapat segera diwujudkan dan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurut laporan terkini, adanya peningkatan dalam efisiensi penyerapan anggaran di beberapa kementerian telah menunjukkan perubahan positif. Studi kasus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa dengan penyesuaian strategi dan peningkatan koordinasi internal, mereka berhasil meningkatkan absorpsi anggaran sebesar 20% dalam waktu singkat. Hal ini membuktikan bahwa dengan manajemen yang tepat, sisa anggaran dapat diserap dengan lebih optimal.

Untuk mencapai target yang diharapkan, penting untuk menerapkan pendekatan yang terstruktur dan terarah. Setiap kementerian perlu melakukan evaluasi internal untuk mengetahui area yang masih rentan dalam penyerapan anggaran dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasinya. Selain itu, kolaborasi antara kementerian dan lembaga terkait juga dapat membantu memastikan bahwa penggunaan anggaran selalu berfokus pada kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya target penyerapan yang tercapai, tetapi juga dampak positif yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Waktu telah menjadi faktor kritis, dan setiap langkah yang diambil harus segera dioptimalkan. Ketika kita secara bersama-sama berusaha untuk menyerap anggaran dengan bijak, kita tidak hanya memastikan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mari kita kerjakan dengan semangat dan fokus, karena setiap upaya yang kita lakukan hari ini akan menjadi landasan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan