Siswa Puluhan Terpapar Keracunan MBG di Tulungagung, BGN Berikan SPPG Sementara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), telah menyatukan enkau miliknya untuk membantu pengobatan siswa SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). “Biaya pengobatan akan ditanggung BGN jika tidak ada pengumuman lain dari Pemkot/Pemda yag menyatakan KLB, dan peraturan ini berlaku secara nasional,” ujarnya saat dihubungi Thecuy.com, Selasa (14/10/2025). Selain itu, BGN juga akan mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yaitu Yayasan Gusti Maringi Mukti di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat. “Operasional SPPG dihentikan sementara,” papar Dadan. Biasanya, suspension berlangsung minimal 14 hari, sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk hasil uji laboratorium dari BPOM dan pengumpulan bukti.

Andika Aldiano, salah satu siswa yang terpapar keracunan, menjelaskan bahwa gejala mulai dirasakan pada Senin (13/10) pagi setelah menyantap ayam kecap dari program MBG. “Setelah mengkonsumsi hidangan tersebut, saya merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah segera setelahnya,” ungkapnya, diambil dari detikJatim, Selasa (14/10/2025).

Gejala serupa juga dialami oleh berbagai siswa lainnya, sehingga pihak sekolah segera mengantarkan mereka ke Puskesmas Boyolangu untuk penanganan medis. Menurut AKP Tarmadi, Kepala Polsek Boyolangu, 38 siswa mengalami berbagai keluhan, dengan satu kasus yang memperlihatkan tanda-tanda kram dan nyeri perut, sehingga memerlukan perawatan intensif. Lewat analisis, AKP Tarmadi menilai makanan yang mengandung keracunan adalah ayam, sementara nasi tidak masalah. “Tomat yang diiris terkesan basi, dan potongan daging terlalu lembut, sehingga kemungkinan besar bukan hasil masakan dadakan,” tambahnya.

Dengan mengetahui risiko keracunan makan berkelompok, penting bagi instansi pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan standar kebersihan dan pengawasan pada program gizi sekolah. Kesimpulan, insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya keamanan pangan, bukan hanya untuk siswa tetapi juga masyarakat luas. Semangat menjaga kualitas makanan dan kesadaran akan praktik higienis adalah langkah awal menuju kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan