Siswa SMP Grobogan Kejang Setelah Berkelahi Dua Kali di Sekolah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Siswa SMP dari Grobogan dengan nama ABP telah meninggal setelah terlibat dalam dua insiden perkelahian pada hari yang sama. ABP mengalami kejang-kejang setelah terlibat pertempuran fisik dengan rekan seperguruan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Artanto, menjelaskan bahwa perkelahian pertama terjadi pada pagi hari dengan seorang rekan sekelas, kemudian perkelahian kedua dilanjutkan pada siang hari dengan anak lain. “Pada pagi hari korban telah terlibat perkelahian dengan satu anak, kemudian pada siang hari, sebelum meninggal, korban berkelahi lagi dengan anak lain,” ujar Artanto, seperti dilansir detikJateng, Selasa (14/10/2025).

Dalam perkelahian kedua, ABP mengalami kejang-kejang setelah jatuh ke tanah. Meski segera dibawa ke UKS dan rumah sakit, upaya penolongan tersebut tidak berhasil. “Setelah jatuh, korban mengalami kejang-kejang, kemudian dibawa ke UKS dan rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia,” pungkas Artanto.

Sementara itu, pihak kepolisian sedang memeriksa beberapa saksi terkait kasus ini yang masih dalam proses penyelidikannya. Ayah korban, Sawindra (38), mengungkapkan bahwa anaknya mengalami luka-luka fatal, termasuk memar di bagian kepala, dada, dan patah tulang di bagian belakang bawah otak.

Kepala Sekolah Sukatno juga menyatakan duka cita atas kekalahan siswanya. Ia menyampaikan bahwa pihak sekolah telah melibatkan pihak berwenang dalam menangani peristiwa ini.

Menurut data riset terbaru, perkelahian di sekolah menjadikannya salah satu masalah serius yang perlu diatasi dengan pendekatan pendidikan karakter dan pengawasan lebih ketat. Studi kasus serupa menunjukkan bahwa konflik di lingkungan sekolah sering diawali oleh perbedaan pendapat yang tidak ditangani dengan baik.

Dalam menghadapi kasus seperti ini, penting bagi siswa untuk memahami pentingnya komunikasi dan pengendalian emosi. Meskipun terjadi kesalahan, setiap insiden memang dapat dijadikan pelajaran untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan harmonis.

Kesimpulan, setiap kehilangan seorang siswa adalah tragedi yang tak dapat dihindari. Hal ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya mendorong toleransi, kesopanan, dan solusi damai dalam menyelesaikan konflik. Jaga lingkungan sekolah agar menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan