MBG di Singapura Mulai 2026: Variasi Menu di Dapur Sekolah Masing-masing

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Singapura akan meluncurkan program pemasaran makanan sehat yang dilayani dari dapur pusat sekolah, mulai Januari 2026. Total 13 sekolah, mayoritas sekolah dasar, akan mengadopsi sistem Central Kitchen Meal Model (CKMM). Dalam skema ini, semua kantin sekolah dioperasikan oleh satu penyelenggara yang menangani persiapan makanan secara terpusat.

Inisiatif ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Singapura (MOE) untuk mengatasi keterbatasan penjual kios kantin. Sekolah-sekolah juga mengalami kesulitan mencari pengisi kios baru meskipun biaya sewa relatif rendah. Selain itu, mereka juga harus bersaing dengan kios di pusat makan umum (hawker centre) atau food court yang menawarkan peluang pasar yang lebih besar.

Tiga perusahaan katering utama yang diangkat oleh pemerintah untuk mengelola program ini adalah Chang Cheng Holdings, Gourmetz, dan Wilmar. Chang Cheng Holdings akan mengoperasikan lima sekolah, sementara Gourmetz dan Wilmar akan menangani sisanya.

Harga makanan sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Singapura, dengan batas maksimal SG$ 2,70 (sekitar Rp 32.000) untuk sekolah dasar dan SG$ 3,60 (sekitar Rp 43.000) untuk sekolah menengah. Setiap menu wajib memenuhi standar gizi sehat yang ditetapkan oleh health promotion board, seperti penggunaan beras wholegrain, bahan rendah lemak, dan larangan menggoreng dalam minyak banyak. Setiap kotak makan (bento) harus berisi porsi lengkap yang mencakup karbohidrat, sayuran, protein, dan buah.

Salah satu siswa kelas dua dari SD Kranji, Brent Go, sangat terkesan setelah mencoba menu ayam asam manis yang membuatnya habis makan semua sayurannya. “Bahkan wortelnya enak sekali. Saya jadi ingin makan sayur,” ungkapnya. Brent mencoba menu bento dari Chang Cheng Holdings, perusahaan yang akan beroperasi di sekolahnya sejak 2026. Perusahaan ini bekerja sama dengan ahli gizi untuk membuat sayuran terasa lebih menarik, misalnya dengan menambahkan warna cerah dan saus yang lezat.

Chang Cheng menawarkan 13 pilihan menu setiap hari, termasuk 9 menu halal dan 3 menu vegetarian, dengan perbaruan mingguan dan bulanannya. Murid kelas lima, Emma Rose Muhamad Fyruz, sangat antusias, terutama karena di sekolahnya variasi menu sebelumnya terbatas. “Sekarang saya cuma bisa makan Maggi goreng di kantin Muslim sekolah. Tahun depan menunya jauh lebih banyak,” katanya. Mulai 2026, siswa bisa memilih menu seperti sup bihun bakso ikan, ayam asam manis dengan nasi, nasi ayam tikka panggang, ayam teriyaki, hingga kari Jepang.

Gourmetz menyediakan lima hingga enam menu utama per hari dengan kombinasi makanan lokal dan internasional, seperti nasi ayam kukus, makaroni jamur dengan dada ayam panggang, mie goreng sayur, dan orang pan-fried. Pesanan bisa dilakukan hingga tiga bulan sebelumnya melalui portal GOe Meals. Wilmar menawarkan lima pilihan menu sehari yang bisa dipesan minimal tiga hari sebelumnya. Mereka juga mengoperasikan stan ‘live cooking’ di sekolah, menyediakan menu seperti nasi dengan pilihan lauk.

Menurut Wilmar, dapur terpusat memastikan makanan tetap bergizi, konsisten, dan terjangkau, sambil menjaga efisiensi produksi. Untuk Chang Cheng, orang tua wajib memesan makanan 18 jam sebelum waktu penyajian. Makanan dimasak enam jam sebelum dikirim ke sekolah dan dijaga tetap hangat selama jam makan. Siswa cukup menempelkan kartu EZ-Link atau kartu transportasi bus dan MRT di terminal sekolah untuk mengambil bento mereka dari loker makanan otomatis.

Bagi yang lupa memesan, tersedia makanan tambahan seperti dim sum dan camilan di stan sekolah yang juga dikelola Chang Cheng. Setelah stan tutup, makanan masih bisa diakses dari vending machine. Sebelumnya, model ini sudah diuji di Sekolah Menengah Yusof Ishak sejak 2022. Hasilnya, antrean makan siang berkurang, pilihan menu lebih beragam, dan siswa mendapatkan makanan yang lebih sehat. Kementerian Pendidikan berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan operator dapur terpusat agar makanan yang disajikan selalu sehat, lezat, dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan masukan dari orang tua dan siswa.

Program ini bukan hanya tentang memberikan makanan bergizi, tetapi juga mengajarkan siswa pentingnya pola makan sehat sejak dini. Dengan variasi menu yang menarik dan praktis, diharapkan generasi muda Singapura akan lebih terbiasa dengan makanan sehat, tanpa mengorbankan kenyamanan dan rasa. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui sistem pendidikan yang holistik.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan