
Jakarta – Masyarakat dan wilayah Gaza, Palestina, akan memasuki fase baru setelah kesepakatan perdamaian antara Hamas dan Israel. Pada masa depan, Hamas tidak akan lagi memegang kekuasaan atas Gaza.
Pernyataan tersebut muncul beberapa hari setelah gencatan senjata di Gaza diterapkan dan saat Hamas serta Israel membahas implementasi 20 poin rencana perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Berdasarkan laporan AFP, Senin (13/10), informasi ini diungkapkan oleh seorang sumber dekat dengan komite negosiasi Hamas. Sumber tersebut tidak ingin namanya disebutkan karena membahas isu sensitif.
Inisiatif perdamaian untuk Gaza menuntut agar Hamas melucuti persenjataan dan tidak terlibat dalam pengelolaan Gaza pascakonflik. Meski demikian, Hamas tetap dianggap sebagai bagian penting dalam struktur Palestina.
“Untuk Hamas, masalah pemerintahan Gaza sudah selesai. Mereka tidak akan terlibat dalam fase transisi, artinya melepaskan kendali atas Gaza, tetapi tetap menjadi bagian fundamental Palestina,” kata sumber Hamas kepada AFP.
Berbeda dengan kelompok militan lain yang berpengaruh di daerah itu, kepemimpinan Hamas sebelumnya terbagi dalam beberapa persoalan, termasuk tentang pemerintahan Gaza di masa depan.
Dalam konteks ini, tampaknya tidak ada percikan perbedaan pendapat di kalangan anggota senior Hamas, termasuk soal pelucutan senjata yang selama ini dianggap sebagai garis merah.
“Hamas telah menyetujui gencatan senjata jangka panjang, dan senjata mereka tidak akan digunakan selama periode ini, kecuali jika Israel menyerang Gaza,” ujar sumber Hamas tersebut.
Seorang pejabat Hamas lain yang juga menginginkan kerahasiaan namanya sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa pelucutan senjata Hamas tidak mungkin terjadi. Klausul pertama dalam rencana perdamaian 20 poin yang diajukan Trump menyatakan bahwa Gaza harus menjadi “zona bebas teror yang dideradikalisasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara tetangga.”
Rencana perdamaian juga menyebutkan bahwa Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Gaza di masa depan, dan infrastruktur serta persenjatan militernya harus “dihancurkan dan tidak dibangun kembali.” Menurut rencana Trump, komite Palestina sementara yang teknokratis dan apolitis akan ditugaskan untuk melaksanakan layanan publik sehari-hari.
“Hamas, bersama faksi-faksi lain, telah mengajukan 40 nama. Tidak ada veto terhadap nama-nama tersebut, dan tidak satu pun dari mereka berasal dari Hamas,” ungkap sumber tersebut.
Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa Hamas mendapatkan izin untuk melakukan operasi keamanan internal di Gaza selama gencatan senjata berlangsung. Trump mengatakan Hamas ingin “menghentikan masalah” sehingga mereka mendapatkan “persetujuan untuk periode tertentu.” Hamas harus melucuti senjata dan mengakhiri kekuasaan atas Gaza.
Hamas telah mengerahkan pasukan keamanan internal di beberapa wilayah Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (10/10) lalu. Mereka mengaku bertujuan menghentikan pelanggaran hukum dan penjarahan serta mencegah kekosongan keamanan.
Saat ditanya oleh wartawan di pesawat kepresidenan AS, Air Force One, dalam perjalanan ke Israel tentang laporan yang menyebutkan Hamas membentuk pasukan keamanan dan menembaki lawan di Gaza, Trump menyimpulkan bahwa langkah itu telah mendapat persetujuan.
“Mereka memang ingin menghentikan masalah, dan mereka telah terbuka tentang hal ini, serta kami memberikan persetujuan untuk jangka waktu tertentu,” kata Trump.
“Hampir 2 juta orang kembali ke rumah-rumah yang rubuh, dan banyak hal buruk bisa terjadi. Jadi kita ingin semuanya aman. Saya yakin semuanya akan baik-baik saja,” tambahnya.
Pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel telah mengubah landskap politik daam wilayah tersebut. Meski Hamas melepaskan kendali atas pemerintahan, mereka tetap bersedia berperan dalam keamanan internal. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk stabilitas meskipun tantangan masih ada. Masa depan Gaza bergantung pada implementasi kesepakatan dan kerja sama antara berbagai pihak untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.