Bitcoin Merosot Setelah Naik Tinggi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Aset digital kripto mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Bitcoin (BTC), salah satu koin dengan nilai pasar terbesar, pernah mencapai level US$ 109.200, meskipun sebelumnya diprediksi akan naik hingga US$ 130.000.

Menurut data Coinmarketcap, BTC mencapai harga US$ 109.219, setara dengan sekitar Rp 1,80 miliar (dengan kurs Rp 16.564) pada perdagangan Sabtu (11/10/2025). Namun, pada Senin (13/10/2025), nilai BTC turun 7,06% dengan harga US$ 115.123, sekitar Rp 1,90 miliar.

Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan sejak perdagangan Sabtu. Harganya pernah turun ke US$ 3.504 sebelum kembali menguat ke US$ 4.171 pada Senin. Dalam hitungan mingguan, ETH mengalami penurunan hingga 8,72%.

Koin Solana (SOL) juga mengalami penurunan yang lebih dalam, yakni sebesar 16,07% dalam perdagangan sepekan terakhir, hingga mencapai harga US$ 196,68 per koin. SOL pernah terjatuh ke level terendah US$ 173,94 per koin pada Minggu (12/10).

Sementara itu, koin BNB adalah satu-satunya yang masih menguat dalam perdagangan sepekan terakhir, meskipun sempat fluktuatif pada Sabtu dengan harga US$ 1.043. Pada Senin, BNB mencapai level US$ 1.339 dengan kenaikan sebesar 9,72%.

Seperti yang diketahui, harga BTC sebelumnya menunjukan tanda optimis dengan menghampiri level tertinggi sepanjang sejarah di US$ 126.198, sekitar Rp 2,09 miliar, sebelum akhirnya turun ke US$ 121.382, sekitar Rp 2,01 miliar, pada Jumat (10/10/2025).

Menurut analisis Tokocrypto, BTC masih memiliki potensi kenaikan dengan area dukungan di US$ 119.500, yang sesuai dengan level Fibonacci 50%. Resistensi kuat di US$ 124.850 menjadi indikasi potensi kenaikan hingga US$ 130.000, sekitar Rp 2,15 miliar.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyatakan bahwa volatilitas rendah yang terlihat pada Bollinger Band squeeze justru menjadi sinyal menarik. Saat ini, ia menilai dinanika pasar sedang memasuki fase konsolidasi sehat.

“Jika BTC tetap di atas US$ 120.000 dan berhasil melewati US$ 124.850, kemungkinan besar akan menuju US$ 130.000. Namun, jika gagal mempertahankan US$ 119.500, kemungkinan ada koreksi jangka pendek hingga US$ 117.000,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, dikutip pada Jumat (10/10/2025).

Pasar kripto saat ini menunjukkan volatilitas tinggi dan dinamika yang kompleks. Investor harus waspada dengan fluktuasi harga dan memantau indikator teknikal seperti Bollinger Band dan level Fibonacci untuk membuat keputusan yang lebih informatif. Panduan dari analis dan data terbaru juga bisa menjadi panduan berharga dalam menavigasi pasar yang tidak stabil ini.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan