
Pemerintah pusat merencanakan untuk mengurangi dana transfer ke daerah (TKD) pada tahun 2026, meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Jumlah dana yang akan dialokasikan turun drastis dari Rp2,8 triliun menjadi hanya Rp312 miliar.
Pengurangan ini memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan pembangunan di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu, pemerintah daerah mulai merencanakan langkah-langkah efisiensi, seperti memangkas belanja pegawai dan mengoptimalkan kegiatan dinas.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, H Ami Fahmi ST, menyatakan bahwa DPRD belum menerima informasi detail mengenai penangkapan DAU dan DAK untuk tahun 2026. Hal ini karena pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) belum dilakukan.
“Sehubungan dengan itu, pembahasan KUA-PPAS 2026 belum dilaksanakan,” kata Ami kepada Radar.
Menurut informasi yang ia peroleh, ada kemungkinan penurunan sekitar 24 persen dari DAU yang diterima tahun sebelumnya. “DAU biasanya dialokasikan untuk proyek prioritas pembangunan, seperti infrastruktur jalan dan ruang kelas. Sementara DAK tidak selalu diterima setiap tahun,” kata Ami.
Nilai dana transfer pusat ke daerah tidak tetap setiap tahunnya. Misalnya, pada tahun 2025, setelah dikeluarkannya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi, anggaran pembangunan jalan sebesar Rp41 miliar tidak terwujud karena tidak ada dana transfer yang turun. “Termasuk DAK di APBD Murni 2025 sebesar Rp12 miliar juga tidak dialokasikan untuk infrastruktur jalan. Jadi, tidak hanya jalan, tetapi semua kegiatan juga terkena rasionalisasi terkait efisiensi,” jelasnya.
Ami juga menambahkan bahwa pada awal tahun 2025, Kabupaten Tasikmalaya harus menghadapi pelaksanaan PSU dan belanja tak terduga lain yang menguras anggaran daerah.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, H Cecep Nuryakin, juga mengaku belum mendapatkan informasi resmi tentang jumlah DAU dan DAK untuk 2026. “Karena belum ada pembahasan KUA PPAS APBD Murni 2026, sehingga DPRD belum mengetahui berapa DAU dan DAK yang akan diterima,” ujarnya.
Bupati Tasikmalaya, H Cecep Nurul Yakin, mengonfirmasi adanya penurunan dana transfer tersebut. “Dari Rp2,8 triliun berkurang menjadi Rp312 miliar,” kata Cecep.
Dalam era keterbatasan keuangan seperti saat ini, pemerintah daerah harus lebih cermat dalam mengelola anggaran. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dana publik. Tidak hanya untuk memastikan kelancaran pembangunan, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.