KKB Melakukan Serangan dan Membakar Bangunan SMP Negeri di Pegunungan Papua

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Papua Pegunungan, khususnya di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, terjadi insiden pembakaran SMP Negeri Kiwirok yang disebabkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel. Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, menyatakan bahwa insiden ini merupakan kebangkitan serangkaian aksi KKB terhadap fasilitas pendidikan di daerah tersebut.

Pada hari Senin, 13 Oktober 2025, sekitar pukul 07.00 WIT, hingga tujuh anggota KKB diidentifikasi memulai tindakan pembakaran terhadap bangunan sekolah negeri tersebut. Tanggapan cepat dari Satgas Ops Damai Cartenz segera dilakukan dengan bergerak menuju lokasi kejadian. Saat mencapai ujung Bandara Kiwirok, terdengar satu kali tembakan yang berasal dari arah lokasi pembakaran. Hal ini mengakibatkan kontak tembak antara aparat keamanan dengan anggota KKB, yang akhirnya berhasil dipukul mundur ke arah Kampung Kotobib.

Insiden ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, pada Selasa, 7 Oktober 2025, kali ini sekitar pukul 07.45 WIT, KKB yang dipimpin oleh Ngalum Kupel telah melakukan pembakaran yang serupa terhadap bangunan SMP Negeri Kiwirok di lokasi yang sama. Dalam insiden terdahulu, sebanyak 16 terduga pelaku telah melarikan diri setelah melakukan penyerangan, dan saat ini masih menjadi sasaran pengejaran aparat keamanan.

Kejadian serupa ini meningkatkan kekhawatiran akan stabilitas dan keselamatan di wilayah Papua Pegunungan, terutama terhadap fasilitas pendidikan yang menjadi sasaran serangan berkala. Hal ini menuntut perhatian serius dari berbagai pihak untuk menyelamatkan kondisi keamanan dan keutuhan sistem pendidikan di daerah tersebut.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mencegah dan menangani aksi kriminal yang merugikan. Dukungan dan kolaborasi antar instansi, baik pemerintah, aparat keamanan, maupun komunitas lokal, menjadi kunci untuk memastikan bahwa pendidikan dapat berjalan dengan aman dan lancar. Meskipun tantangan masih ada, semangat untuk mempertahankan damai dan kesinambungan pendidikan harus terus ditanamkan, sehingga generasi muda di Papua Pegunungan dapat terus berkembang dan memajukan daerah mereka tanpa gangguan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan