Bank Mandiri Menyalurkan Kredit Infrastruktur Rp 412 Triliun, Naik 15,23%

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bank Mandiri meningkatkan distribusi kredit untuk infrastruktur sebagai langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat, mengembangkan lapangan kerja, serta mempercepat transformasi ekonomi di tingkat nasional. M. Ashidiq Iswara, Corporate Secretary Bank Mandiri, menyatakan bahwa dukungan bank ini sesuai dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus pada penguatan konektivitas wilayah, peningkatan produktivitas masyarakat, dan pemajuan ekonomi yang inklusif dan adil.

“Bank Mandiri berjanji untuk terus berperan sebagai mitra utama pemerintah dalam memperkuat dasar ekonomi negara melalui pembiayaan infrastruktur. Ini tidak hanya mengembangkan sarana transportasi atau fasilitas umum, tetapi juga mendorong masyarakat untuk berkembang, berdaya, dan mencapai kesejahteraan,” kata Ossy, Senin (13/10/2025).

Komitmen tersebut terwujud melalui alokasi kredit infrastruktur Bank Mandiri yang mencapai Rp 412,13 triliun hingga Agustus 2025, menurut Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 357,65 triliun.

Dana ini dialokasikan untuk berbagai subsektor strategis, seperti jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan, fasilitas kota, hingga konstruksi. Pembiayaan ini mendukung proyek-proyek penting seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api, yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan bisnis.

“Ini menunjukkan realisasi peran Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di luar APBN. Kami meyakini bahwa pembiayaan ini memiliki dampak positif pada perekonomian, seperti peningkatan lapangan kerja, konektivitas antarwilayah, hingga stimulasi investasi di sektor produktif,” tambah Ossy.

Subsektor transportasi menjadi kontributor terbesar dengan kredit infrastruktur sebesar Rp 121,44 triliun, naik 33,9 persen dibanding tahun sebelumnya. Sektor jalan juga mengalami kenaikan 18,1 persen menjadi Rp 55,81 triliun. Pembiayaan migas dan energi terbarukan bertambah 16,3 persen menjadi Rp 39,66 triliun, sedangkan telematika mencapai Rp 40,16 triliun, naik 11,0 persen.

Bank Mandiri memperkirakan prospek sektor infrastruktur akan semakin positif di masa depan, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Melalui pembiayaan ini, bank ini memperkuat kerjasama antara sektor keuangan dan ekonomi nyata untuk menyediakan dampak positif bagi masyarakat.

Pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan dukungan finansial yang kuat, seperti yang ditunjukkan Bank Mandiri, kita dapat menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan bahwa investasi dalam infrastruktur tidak hanya membangun jalan dan bangunan, tetapi juga mendorong kemajuan sosial dan ekonomi yang sejajar dengan aspirasi nasional.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan