Kakorlantas Polri Bila Seragam Polantas Penuh Arti dan Makna

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, mengirimkan pesan yang menginspirasi kepada seluruh jajaran Polisi Lalu Lintas di seluruh Indonesia. Dia menggarisbawahi bahwa seragam yang dipakai bukan hanya sebagai pakaian, tetapi sebagai janji yang berarti bagi masyarakat dan negara.

Dalam ucapan tersebut, Irjen Agus memotivasi anggota Polantas untuk mengubah citra polisi lalu lintas, dari yang menakutkan menjadi yang menenangkan. Dia menolak pandangan bahwa seragam mereka sebagai lambang kekuasaan, melainkan sebagai simbol harapan bagi masyarakat.

“Seragam yang kita pakai setiap hari bukan hanya seragam. Ini adalah janji—janji kepada masyarakat, kepada negara, dan kepada diri sendiri. Kita ada di jalan, di tengah kemacetan atau hujan, bukan untuk dinyalakan, tetapi untuk membantu,” kata Irjen Agus.

Menurutnya, masyarakat harus merasa lega saat melihat warna biru langit seragam di jalan, karena itu menandakan ada seseorang yang siap membantu. Bantuan itu tidak hanya tentang mengatur lalu lintas, tetapi juga menangani kecelakaan, kendaraan rusak, hingga memberikan dukungan emotional.

Seragam Polantas, menurut Irjen Agus, bukanlah perlindungan dari kegagalan atau lelah, tetapi sebagai pengingat untuk tetap kuat dalam melayani. “Ini bukan perlindungan dari lelah, melainkan pengingat bahwa kita kuat untuk melayani. Tidak sebagai tanda kesenjangan dengan masyarakat, tetapi sebagai simbol kesediaan untuk menolong,” ucapnya.

Ia mengakui bahwa tidak semua tindakan Polantas akan mendapat pujian, tetapi ia mendorong anggota untuk tetap menjaga niat yang jujur dan senyum yang ikhlas. “Masyarakat tidak akan mengenang pangkat kita, tetapi akan ingat bagaimana kita memainkannya di jalan,” katanya.

Menutup pesannya, Irjen Agus mendorong Polantas untuk membuat seragam mereka bersinar karena ketulusan, bukan hanya karena cahaya eksterior. “Jadilah polisi lalu lintas yang membuat orang merasa aman, bukan takut. Karena tugas kita tidak hanya mengatur jalan, tetapi menerangi perjalanan manusia,” tutupnya.

Pesan ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi seluruh anggota Polantas dalam menjalankan tugas mereka demi keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas yang berorientasi pada manusia.

Semua orang berharap polisi lalu lintas bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung dan pemberi harapan bagi masyarakat. Ketulusan dan dedikasi yang ditunjukkan oleh mereka akan memastikan agar masyarakat merasa nyaman dan terlindungi di jalan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan