Banjir Membadai Lima Kecamatan di Medan, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam wilayah Sumatera Utara, banjir telah menimpa lima kecamatan di Kota Medan akibat hujan deras yang membuat sungai melebar dan meluap. Menurut data yang disampaikan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Sumut, lima kecamatan tersebut adalah Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, dan Medan Labuhan.

Kecamatan Medan Maimun menjadi yang paling parah, dengan lima kelurahan terkena dampak. Di antaranya, Kelurahan Alur dilanda banjir yang menimpa 75 rumah, 193 jiwa, dan 100 kepala keluarga (KK). Kelurahan Sei Mati mengalami kerusakan pada 249 rumah, 158 jiwa, dan 249 KK. Sementara itu, Kelurahan Suka Raja terpukul dengan 62 rumah, 300 jiwa, dan 100 KK. Kelurahan Hamdam mencatat 78 rumah, 376 jiwa, dan 97 KK yang terdampak, sedangkan Kelurahan Kampung Baru mengalami kerusakan pada 300 rumah, 130 jiwa, dan 420 KK.

Di Kecamatan Medan Johor, tiga kelurahan mengalami banjir. Kelurahan Kuala Bekala terpukul dengan kerusakan 145 rumah, 655 jiwa, dan 190 KK. Kelurahan Pangkalan Mansyhur mengalami kerusakan pada 25 rumah, 160 jiwa, dan 30 KK. Sementara itu, Kelurahan Gedung Johor mencatat 50 rumah, 240 jiwa, dan 95 KK yang terdampak.

Kecamatan Medan Polonia dan Medan Labuhan masing-masing mengalami banjir di dua kelurahan. Di Medan Polonia, Kelurahan Sari Rejo terpukul dengan kerusakan 20 rumah, 150 jiwa, dan 34 KK, sedangkan Kelurahan Polonia mengalami kerusakan pada 69 rumah, 250 jiwa, dan 97 KK. Sementara di Medan Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan dilanda banjir dengan kerusakan 140 rumah, 560 jiwa, dan 142 KK. Kelurahan Martubung mencatat kerusakan pada 150 rumah, 400 jiwa, dan 155 KK. Kecamatan Selayang hanya satu kelurahan yang terkena dampak, yakni Kelurahan Beringin, dengan 70 rumah, 193 jiwa, dan 80 KK yang terdampak.

Berdasarkan laporan Pusdalops Sumut, sebanyak 405 jiwa di Kecamatan Medan Labuhan terpaksa mengungsi. Data korban yang terdampak masih dalam proses pendataan. Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menjelaskan bahwa data tersebut masih sementara. Pemangku kebijakan terkait terus berusaha untuk menanggulangi bencana ini. “Kondisi terkini masih dalam penanganan dan pendataan oleh pemerintah setempat,” katanya.

Penyebab utama banjir ini adalah hujan lebat yang menyebabkan sungai meluap, menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah dan menimbulkan korban jiwa serta materi. Upaya penanggulangan bencana masih berlangsung untuk membantu korban dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Bencana banjir keerajaan kita untuk memahami pentingnya persiapan dan tanggung jawab bersama dalam menghadapi perubahan iklim. Mari kita turuti langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dan berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi bencana, agar komunitas kita lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan