Warga Polman Terkejut dengan Anak Kambing Bermata Satu yang Menakutkan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terkejut dengan kelahiran anak kambing yang memiliki satu mata saja. Keadaan hewan tersebut menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat setempat, karena dipercaya menyerupai “dajjal”.

“Kami merasa khawatir karena ini pertama kali melihat kambing dengan karakteristik seperti ini,” kata Sadaria, pemilik kambing, dalam wawancara dengan detikSulsel, Senin (13/10/2025). Anak kambing jantan itu lahir di Dusun Pangesoran, Desa Gattungan, Kecamatan Campalagian, tepatnya pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 18.30 Wita. Sayangnya, hewan tersebut tidak bertahan lama dan meninggal dunia setelah kurang lebih satu jam dilahirkan.

Banyak warga yang menghubungi pemilik kambing untuk melihat fenomena unik ini. Mereka sering mengucapkan “astagfirullah” saat melihatnya, dan beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai “dajjal” atau “iblis”. Dalam beberapa sumber, dajjal dikaitkan dengan sosok jahat yang membawa bencana dan fitnah besar bagi manusia.

Dari video yang beredar, terlihat anak kambing itu memiliki kepala berbentuk lonjong dengan hanya satu mata yang lebih besar dari usual.

Tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti mengenai kemunculan kambing bermata satu. Namun, fenomena seperti ini tidak menjadi yang pertama kalinya. Dalam sejarah, ada beberapa kasus hewan dengan cacat lahir yang menyerupai dajjal. Contohnya, pada tahun 2018, di India ditemukan kambing dengan satu mata yang juga menjadi perbincangan hangat. Dalam hal ini, kambing tersebut cholocyclopia, kondisi jarang dimana hewan lahir dengan satu mata di tengah kepala. Hal ini disebabkan oleh masalah dalam perkembangan embrio.

Fenomena kambing bermata satu ini lebih sering terjadi pada hewan ternak yang memiliki keterhubungan dekat dengan manusia. Penyebab utama adalah faktor genetik atau gangguan lingkungan yang mempengaruhi proses perkembangan janin. kondisi seperti ini umumnya tidak dapat diselamatkan karena terlalu parah.

Melihat fenomena unik ini, warga seharusnya dapat memahami bahwa alam memiliki keanehan yang banyak. Hal seperti ini bukanlah tanda buruk, melainkan lebih baik kita memahami lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati dan bagaimana cara melindungi hewan-hewan ternak kita. Mari kita selalu berpikir logis dan menjaga keberlangsungan hewan-hewan ternak dengan cara yang lebih baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan