
China mengkritik kebijakan baru Presiden AS Donald Trump yang memberikan tarif tambahan 100% pada seluruh ekspor dari China sebagai tindakan yang cohong. Sementara itu, China membela langkah untuk membatasi ekspor bahan tanah jarang dan teknologi terkait.
Sehari sebelumnya, Trump merespons kebijakan China dengan menetapkan tarif ekstra 100% pada semua ekspor dari China ke AS. Sampai saat ini, China belum balas dengan membebankan tarif baru pada produk Amerika.
Menurut Reuters, Minggu (12/10/2025), Trump juga mengumumkan pembatasan ekspor baru terhadap perangkat lunak kritis yang akan berlaku mulai 1 November tahun ini.
Tindakan ini telah menimbulkan gelombang ketakutan di Wall Street, mendorong penurunan saham teknologi besar, dan mengkhawatirkan pemasok asing yang bergantung pada pasokan bahan tanah jarang dari China.
Situasi ini juga bisa menghambat rencana pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan untuk akhir bulan ini. Menurut Kementerian Perdagangan China, kebijakan pembatasan ekspor bahan tanah jarang adalah tanggapan terhadap berbagai langkah AS sejak pertemuan perdagangan bilateral di Madrid bulan lalu.
China membandingkannya dengan langkah AS yang menambahkan beberapa perusahaan China ke daftar hitam perdagangan dan memperkenankan biaya pelabuhan baru untuk kapal yang berhubungan dengan China.
“Tindakan tersebut telah merugikan kepentingan China secara serius dan merusak hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral. Kami menolak keras kebijakan tersebut,” ujar pernyataan resmi.
Meskipun demikian, China tidak langsung menghubungkan kebijakan AS dengan pembatasan ekspor bahan mineral penting. Pemerintah China menjelaskan kebijakan itu sebagai tanggapan atas kekhawatiran penggunaan logam tersebut untuk tujuan militer, terutama dalam kondisi konflik bersenjata yang semakin meluas di beberapa wilayah.
Berbeda dengan kali sebelumnya, China kali ini tidak langsung membalas dengan tarif tinggi. Pada awal tahun, kedua negara pernah saling menaikkan tarif hingga mencapai 145% untuk AS dan 125% untuk China.
“Menghukum dengan tarif tinggi secara tiba-tiba bukan cara yang tepat untuk berurusan dengan China. Kami tidak ingin perang tarif, tetapi kami tidak takut jika terjadi,” tegas Kementerian Perdagangan China.
Tetapi, keputusan China untuk tidak langsung merespons langkah Trump kali ini dianggap sebagai upaya untuk memberikan ruang negosiasi dan mencegah eskalasi konflik perdagangan antara kedua negara.
Per cΓΊp yang terjadi antara China dan AS menunjukkan betapa pentingnya kerjasama global dalam menghadapi krisis ekonomi. Ketidakstabilan perdagangan antardesa dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada perekonomian dunia. Bagi pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun bisnis, penting untuk menemukan solusi bersama yang bisa mendorong perdamaian perdagangan dan ketahanan ekonomi secara berkelanjutan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
π Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
π Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.