Gempar: Ibu dan Bayi Tewas dalam Insiden di Musala Terminal Jakarta Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga Terminal Kalideres di Jakarta Barat terkejut mendengar berita tentang seorang wanita dan bayinya yang ditemukan tewas di dalam musala. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis siang yang lalu, ketika korban bernama H (38) ditemukan dalam keadaan lemah dan berdarah di dalam musala setelah melahirkan seorang bayi laki-laki.

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengungkapkan bahwa korban awalnya masuk ke kamar mandi musala. Beberapa waktu kemudian, dia keluar sambil mendorong keranjang sampah yang ternyata berisi bayinya. Setelah itu, korban masuk kembali ke dalam musala, di mana dia kemudian ditemukan dalam kondisi berdarah oleh saksi. Diduga, korban meninggal dunia akibat pendarahan yang terjadi selama melahirkan.

Tempat kejadian perkara (TKP) telah ditutup dengan garis polisi. Warga dan sopir bus yang lewat turut tersentak saat mengetahui kejadian tersebut. Seorang sopir bus menuturkan bahwa darah korban masih tersisa di dalam musala saat dia melihatnya.

Korban, yang bekerja sebagai tukang pijat untuk sopir di terminal, tidak mendapat bantuan dari siapa pun selama melahirkan. Penjaga toilet di sekitar musala mengaku sempat menyarankan korban untuk pergi ke bidan atau rumah sakit, tetapi dia menolak. corpsenya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk visum.

Di dalam keranjang sampah yang diletakkan di depan musala, warga menemukan jasad bayi. Korban dan bayinya kemudian dikirim ke rumah sakit, meski bayi kemungkinan langsung dikubur. Korban dikenal sebagai tukang pijat yang sering tidur di sekitar musala atau di bagasi mobil di terminal, meskipun bukan warga setempat.

Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, mengungkapkan bahwa korban sering bekerja di tempat tersebut dan tidak ada yang curiga terhadap kondisinya karena dia sudah biasa ada di terminal. Tragedi ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya akses kesehatan ibu dan bayi.

Kejadian ini mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap kondisi kesehatan dan sosial di sekitar kita. Tidak jarang, orang yang terluka atau dalam keadaan kritis mungkin tidak mencari bantuan karena alasan tertentu. Marilah kita lebih sensitif dan peduli terhadap mereka yang memerlukan bantuan, terutama dalam situasi yang melibatkan kehidupan manusia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan