Kebersamaan dan Toleransi di Riau Bertumbuh, Menurut Kapolda Irjen Herry Heryawan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polda Riau, bersama beberapa gereja, mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) akbar untuk pertama kali di Kota Pekanbaru. Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa toleransi dan kebersamaan semakin tumbuh di Provinsi Riau, yang dikenal sebagai Bumi Lancang Kuning.

“KKR ini merupakan pelaksanaan pertama di Riau. Kami harapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan toleransi dan kebersamaan agar Riau semakin maju melalui nilai-nilai moral yang diperoleh dari KKR ini,” kata Herry Heryawan saat menghadiri acara tersebut di Pekanbaru, Sabtu (11/10/2025).

Dalam sambutannya, Herry Heryawan menjelaskan bahwa kebaktian ini bukan hanya untuk memperkuat iman dan semangat pelayanan, tetapi juga untuk mengukuhkan sinergi antara kepolisian dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan harmoni, toleransi, dan kesatuan di tengah keberagaman.

“Kita mendiami tanah yang dikaruniai berkat dan keberkahan, dan tugas bersama kami adalah menjaga keamanan serta menciptakan kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

Herry Heryawan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan gereja-gereja di Riau yang ikut berkolaborasi dalam acara rohani ini. Tercatat, Ny Fani Jossy Kusumo, Wakil Ketua Bhayangkari Polda Riau, adalah salah satu tokoh yang berjasa dalam pelaksanaan KKR. Selain itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada Pendeta Deby Basir dan Sari Simorangkir atas kontribusi mereka.

“Semoga Tuhan memberikan berkat dan melimpahkan nikmat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini di Riau,” katanya.

Kebaktian ini diikuti oleh lebih dari 10.000 jemaat dari 186 gereja di seluruh Provinsi Riau. Herry Heryawan mengapresiasi Ny Fany Kusumo, istri Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo, yang menjabat sebagai Ketua Penasihat KKR. Dia berharap acara ini bukan hanya terjadi sekali, tetapi dapat terus dilaksanakan setiap tahun.

“Semoga kegiatan KKR ini dapat dijadikan tradisi tahunan yang memperkuat toleransi dan keberagaman di antara kita semua,” tambahnya.

Fany Jossy Kusumo, Ketua Penasihat KKR, menjelaskan bahwa acara ini diinisiasi oleh keinginan bersama agar keluarga besar Polda Riau dapat merasakan damai dan tenang di tengah kesibukan tugas. “Iman yang kuat dan jiwa yang tenang adalah sumber kekuatan utama bagi setiap petugas Bhayangkara dan keluarganya,” kata Fany.

Selain itu, Fany juga mengirimkan pesan tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya. “Kemerdekaan sejati tidak berarti kebebasan untuk melakukan apapun, melainkan kebebasan untuk melayani dengan kasih, mengampuni dengan tulus, dan hidup dalam damai,” ucapnya.

Fany juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Irjen Herry Heryawan, serta istrinya, Ny Tina Agustina Heryawan, yang mendukung keberlangsungan kegiatan ini. Dia juga memuji suaminya, Brigjen Jossy Kusumo, Wakapolda Riau. “Kita berbeda dalam keyakinan, tetapi rumah tangga kami menjadi contoh toleransi dan saling mendukung,” katanya.

Pendeta Nelson Tampubolon menganggap KKR sebagai terobosan yang luar biasa. “Polda Riau menjadi pemimpin dalam mengadakan KKR bersama gereja, ini sangat mengejutkan dan luar biasa. Saya yakin Tuhan akan memberikan berkat kepada seluruh jajaran Polda Riau, khususnya Kapolda dan Wakapolda,” ungkapnya.

KKR dengan tema ‘Jiwa-jiwa yang Dimerdekakan’ diselenggarakan oleh Polda Riau kerjasama dengan semua gereja di Riau. Acara ini diadakan di Hall A, Kompleks Sport Centre Rumbai, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lembah Damai, Kota Pekanbaru, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Provinsi Riau.

Inisiatif ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara instansi pemerintah dan lembaga keagamaan dapat menyatukan masyarakat dalam menjaga harmoni dan toleransi. Melalui kegiatan rohani seperti KKR, diharapkan semakin banyak orang yang dapat merasakan kesatuan dan saling menghargai perbedaan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan