Camilan Singkong dari Sukabumi Berkembang ke Pasar Ekspor Brunei

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Produk camilan singkong berlabel “Yammy Babeh” dari PT Gemilang Agro Inovasi, yang ditujukan bagi pasaran internasional, telah resmi diversifikasi ke Brunei Darussalam. Dalam transaksi perdana ini, nilai ekspor mencapai USD 18.000, setara dengan Rp 288 juta, yang mencakup satu kontainer ukuran 20 kaki.

Ade Soelistyowati, pengusaha berkebutuhan khusus tuna rungu, mendirikan UMKM ini dan kini bekerjasama dengan perusahaan Brunei, SP Setia SDN BHD, untuk menjalankan distribusi produk secara terus-menerus. Acara pelepasan perdana kontainer ini diadakan di Gedung Juang 45 Sukabumi, Jawa Barat, dan dihadiri oleh Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, serta Bupati Sukabumi Ayep Zaki.

PT Gemilang Agro Inovasi dikenal lewat camilan keripik singkong “Yammy Babeh,” yang digarap dari singkong lokal dengan proses produksi higienis dan kemasan modern sesuai standar pasar global. Selain itu, Ade juga mengembangkan produk turunan mangrove seperti kapsul, teh, dan bubuk, yang kini mulai dipasarkan ke Korea Selatan.

Ade mengoperasikan usaha ini bersama suaminya yang saat ini sedang pulih dari penyakit stroke. Meskipun keterbatasan fisik, mereka terus melangsungkan bisnis dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Sekarang, PT Gemilang Agro Inovasi telah menampung 10 karyawan tetap dan 25 siswa magang dari SMA Hassina Sukabumi.

“Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Dengan dukungan berbagai pihak, kami siap membawa produk lokal naik kelas dan menembus pasar internasional,” ungkap Ade Soelistyowati, pemilik PT Gemilang Agro Inovasi.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengapresiasi pencapaian ini dan menegaskan bahwa keberhasilan Ade membuktikan betapa pentingnya kerja sama antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam memperkuat daya saing pelaku usaha mikro.

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Atas arahan Presiden Prabowo, pemerintah akan memprioritaskan pelaku usaha disabilitas untuk mendapat pembinaan, pelatihan, dan penguatan agar lebih berdaya saing di tingkat global,” katanya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, juga menyambut baik ekspor “Yammy Babeh” ini. Menurutnya, ini sejalan dengan upaya mendorong wirausaha lokal agar bisa menembus pasar dunia.

“Pertamina percaya bahwa setiap individu memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada ekonomi bangsa, tanpa terkecuali. Keberhasilan UMKM binaan seperti PT Gemilang Agro Inovasi menunjukkan bahwa semangat inklusivitas, inovasi, dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hingga Oktober 2025, sudah ada delapan UMKM yang berhasil menembus pasar ekspor secara berkelanjutan. Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di seluruh Indonesia agar mampu bersaing di pasar global. Sejak awal tahun 2025 sampai hari ini, telah ada delapan UMKM binaan yang melakukan ekspor berkelanjutan ke berbagai negara, meningkatkan nilai tambah produk lokal dan menciptakan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

Inovasi dan semangat untuk terus berkembang menjadi kunci sukses dalam menembus pasar global. Keberanian untuk mengatasi keterbatasan dan kerja sama antar sektor menunjukkan betapa besar potensi yang ada di dalam negeri. Mari kita dukung dan terus menginspirasi usaha lokal untuk tumbuh menjadi pesaing global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan