Utang Pemerintah Rp 9,138 Triliun atau 39% PDB Masih Berpotensi Aman

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Indonesia saat ini memegang utang yang mencapai Rp 9.138,05 triliun. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa angka ini masih dianggap aman karena masih tergolong dalam rentang yang dapat ditanggung. Menurut Purbaya, utang tersebut hanya menyentuh 39,86% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara, jauh di bawah ambang batas maksimal 60% PDB yang ditetapkan oleh Undang-Undang Keuangan Negara.

Dalam keterangan yang disampaikannya melalui Media Gathering di Bogor, Purbaya menyoroti bahwa penilaian tentang ketaatan utang tidak hanya berdasarkan nominalnya, melainkan harus diimkan dengan kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat dan pihak terkait tidak membangkitkan sentimen negatif berdasarkan angka utang pemerintah saja.

Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya berjanji akan memfokuskan upaya untuk mengurangi penerbitan utang dengan meningkatkan penerimaan negara secara lebih signifikan dan efisien. Peningkatan penerimaan negara akan menjadi prioritas agar utang tidak terus menumpuk tanpa manfaat.

Menurut data Kementerian Keuangan pada Juni 2025, utang pemerintah berjumlah Rp 9.138,05 triliun atau 39,86% dari PDB. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan catatan di bulan Mei 2025 yang mencapai Rp 9.177,48 triliun. Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, menjelaskan bahwa rasio utang terhadap PDB ini masih dianggap rendah dan sehat jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya.

Utang pemerintah terdiri dari dua komponen utama. Pertama, pinjaman dalam dan luar negeri yang mencapai Rp 1.157,18 triliun. Dari angka tersebut, pinjaman luar negeri sebanyak Rp 1.108,17 triliun, sementara pinjaman dalam negeri sebesar Rp 49,01 triliun. Kedua, utang dari surat berharga negara (SBN) yang totalnya Rp 7.980,87 triliun. Di dalamnya, SBN berdenominasi rupiah mencapai Rp 6.484,12 triliun, sedangkan SBN berdenominasi valas sebesar Rp 1.496,75 triliun.

Purbaya dan timnya akan berupaya untuk memastikan bahwa setiap utang yang dikeluarkan akan digunakan dengan bijak, tanpa ada kebocoran atau pencuran. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi beban utang di masa depan sambil mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat.

Utang pemerintah saat ini masih dalam batas aman dan dikelola dengan teliti. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah fokus pada pengurangan utang dan peningkatan pendapatan negara. Dengan demikian, keuangan negara diharapkan akan lebih stabil dan berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan