"BPBD Pandeglang Tebang Pohon di 8 Kecamatan untuk Mencegah Kebakaran Hutan"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Cabang Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang mengungkapkan bahwa daerah tersebut saat ini mengalami perubahan cuaca yang tidak stabil. Menurut informasi yang mereka berikan, wilayah tersebut sedang dalam periode kemarau.

“Tentang peristiwa cuaca yang tidak konsisten akhir-akhir ini, kata Kepala BPBD-PK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, pada hari Jumat (10 Oktober 2025), kabupaten ini sebenarnya sedang memasuki musim hujan.”

Pemimpin yang bernama Riza menjelaskan bahwa meskipun saat ini masih musim kemarau, hujan lebat diiringi angin kuat masih terjadi. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh fenomena kemarau basah.

“Walaupun musim kemarau, namun sudah masuk fase kemarau basah. Artinya, hujan dan angin masih bisa terjadi,” terangnya.

Riza mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Selain itu, ia sarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menjauhkan diri dari pohon-pohon besar.

“Langkah pencegahan harus dimulai dari lingkungan sekitar dengan membersihkan saluran air, menghindari berkumpul di tempat yang dekat dengan pohon besar, dan terus memantau perkiraan cuaca,” ucapnya.

“Jika terjadi keadaan darurat, segera lapor ke BPBD agar kami bisa langsung bertindak,” tambahnya.

Riza juga membagikan informasi tentang upaya mitigasi yang sedang dilakukan BPBD-PK Pandeglang. Mereka saat ini melakukan pemangkasan dan penebangan pohon yang rawan runtuh di 8 kecamatan. Hingga saat ini, ada 38 titik yang sudah ditangani.

“Pemangkasan dan penebangan pohon berisiko runtuh telah kami lakukan di 8 kecamatan, hingga saat ini ada 38 tempat yang sudah kami tangani,” tutupnya.

Kabupaten Pandeglang saat ini sedang menghadapi musim kemarau yang tidak stabil. Fenomena ini secara teknis disebut kemarau basah, di mana walaupun masih musim kemarau, hujan dan angin kuat masih terjadi. Hal ini menimbulkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. Untuk mengurangi risiko ini, masyarakat diharapkan aktif dalam membersihkan lingkungan sekitar dan menjaga keamanan diri. BPBD-PK Pandeglang juga telah mengambil langkah preventif dengan memotong pohon yang rawan runtuh di beberapa kecamatan. Langkah kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci untuk membendung potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan