Insiden Ledakan Pabrik Bahan Peledak di Tennessee, AS Menimbun Korban Tewas dan Hilang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, terjadi ledakan besar yang menghantam pabrik bahan peledak di wilayah Bucksnort. Akibat kejadian ini, jumlah korban jiwa dan orang yang hilang terus bertambah. Kejadian ini dilaporkan melalui media berita AFP pada Sabtu, 11 Oktober 2025, setelah ledakan hebat menggelegar pabrik tersebut pada hari Jumat, 10 Oktober waktu setempat. Tim penanggulangan darurat segera bertindak di lokasi kejadian dan memberlakukan peringatan resmi agar warga menjauhi daerah tersebut.

Menurut keterangan kantor sheriff setempat yang diposting di akun Facebook, ledakan terjadi di pabrik Accurate Energetic Systems yang terletak di Hickman County, Tennessee. Petugas darurat masih berusaha untuk mengendalikan situasi di tempat kejadian. Selain itu, pihak berwenang masih melakukan pengecekan terkait jumlah korban jiwa dan penyebab pasti ledakan tersebut.

Sheriff Humphreys County, Chris Davis, mengungkapkan bahwa ada beberapa korban meninggal dunia dan beberapa orang masih belum ditemukan. “Kami masih memeriksa kondisi keluarga korban dan melakukan upaya penyelamatan,” ujar Davis. Ia juga menambahkan, “Kami telah mengkonfirmasi ada korban meninggal, tetapi belum dapat memberikan informasi lebih lanjut.”

Di sisi lain, pihak berwenang telah mengamankan area sekitar pabrik, namun tetap mengingatkan adanya kemungkinan ledakan kecil yang mungkin terjadi. Sementara itu, perusahaan Accurate Energetic Systems, produsen bahan peledak yang berdiri sejak tahun 1980, belum merespon permintaan komentar dari AFP.

Ledakan pabrik bahan peledak ini mengingatkan betapa pentingnya implementasi keamanan industri yang ketat. Insiden seperti ini eksemplar bagaimana ancaman keamanan dan lingkungan yang dapat timbul dari pengolahan bahan berbahaya. Penyelenggara pabrik harus meningkatkan standar keamanan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Meskipun demikian, upaya penanggulangan dan dukungan bagi keluarga korban harus menjadi prioritas utama selama proses penyelidikan berlangsung. Akhirnya, ini menjadi pelajaran bahwa pengawasan dan perforamansi birokrasi harus diperketat untuk melindungi masyarakat dari bahaya potensial yang mungkin terjadi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan