Di era smartphone yang seragam, beberapa produsen berlomba-lomba menghadirkan produk dengan gaya yang berbeda dan menarik. Beberapa perangkat terbaru ini tidak hanya menawarkan kinerja unggulan, tetapi juga identitas visual yang kuat, menunjukkan bahwa penampilan bisa sama pentingnya dengan spesifikasi teknis.
Nothing Phone (3) menjadi salah satu yang paling menonjol. Merek yang terkenal dengan konsep-konsep inovatifnya justru menghilangkan lampu LED Glyph yang menjadi ciri khas pada model sebelumnya. Sebagai penggantinya, Nothing hadirkan Glyph Matrix, yang merupakan layar dot matrix di bagian belakang berfungsi sebagai layar sekunder. Kombinasi kasus transparan yang memaparkan komponen dalam dengan layar kecil di belakang menciptakan tampilan yang futuristik. Desain tiga kolom pada modul kamera semakin menegaskan perbedaan ponsel ini dengan pesaingnya.
Realme memilih jalan yang berbeda dengan merilis Realme 15 Pro Game of Thrones Edition. Kerjasama dengan waralaba terkenal ini menghasilkan smartphone edisi terbatas dengan desain yang sepenuhnya terinspirasi dari dunia Westeros. Bagian belakang ponsel dilengkapi dengan ukiran cakar naga dan lambang House Targaryen, serta fitur heat-reactive yang berubah menjadi merah ketika suhu melebihi 44 derajat Celsius. Aksen emas dan antarmuka khusus semakin memperkuat pengalaman untuk para penggemar serial tersebut.
Samsung Galaxy S25 Edge membawa perbaikan dalam hal ukuran dan berat. Dengan ketebalan hanya 5,8 milimeter dan berat sekitar 163 gram, ponsel ini termasuk salah satu model terpipih di pasaran. Meski nyaman dipegang, desain ultra-tipis ini harus mengorbankan kapasitas baterai yang lebih kecil. Tren desain ini juga diikuti oleh vendor lain.
Apple tidak mau ketinggalan dengan mengeluarkan iPhone Air, yang menjadi smartphone terpipih mereka. Dibangun dengan rangka titanium, ponsel ini memiliki ketebalan 5,64 milimeter dan berat sekitar 165 gram, jauh lebih ringan dibanding iPhone 17 Pro Max dengan berat 233 gram. Ini menjadi perubahan desain besar pertama Apple dalam beberapa tahun, meski tetap harus mengorbankan ukuran baterai.
Xiaomi 17 Pro Max mengembalikan konsep layar ganda dengan menambahkan layar kecil di bagian belakang. Layar ini bukan hanya berguna sebagai panduan kamera dan notifikasi, tetapi juga menawarkan fitur interaktif seperti hewan peliharaan virtual, video animasi berbasis AI, dan bahkan gaming dengan dukungan casing konsol handheld retro. Walaupun bukan konsep baru, implementasinya pada ponsel non-lipat membuat Xiaomi 17 Pro Max menonjol di pasaran.
Kehadiran lima smartphone ini membuktikan bahwa inovasi di industri telepon genggam tidak hanya tentang pemrosesan atau kamera yang lebih unggul. Desain tipis dan ringan menjadi salah satu tren yang terus dikembangkan produsen, sementara kerjasama dengan brand hiburan besar membuka peluang baru dalam segmentasi pasar. Realme berhasil membuktikan bahwa pendekatan ini bisa sukses dengan menghadirkan pengalaman yang melampaui sekadar alat teknologi. Inovasi desain smartphone unik juga terlihat dari beberapa model terbaru dari produsen lain yang mengadopsi elemen visual menarik. Meski harus mengorbankan beberapa aspek seperti daya tahan baterai, ponsel-ponsel dengan desain berani ini berhasil menciptakan perbedaan di pasar yang semakin kompetitif. Inovasi seperti ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan preferensi konsumen yang semakin beragam.
Inovasi dalam desain smartphone tidak hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang pengalaman pengguna. Perkembangan teknologi dan preferensi konsumen yang semakin beragam akan mendorong produsen untuk terus mencari cara baru dalam menciptakan produk yang berbeda. Smartphone dengan desain unik ini bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai pernyataan gaya.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.