Pemanfaatan Limbah Cair Tahu di Kabupaten Ciamis untuk Pupuk Organik dan Paving Block HU

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tatang Hidayat, seorang tenaga sanitasi lingkungan dari UPTD Puskesmas Cipaku, berhasil meraih prestasi luar biasa dengan menjadi salah satu finalis 10 besar PNS Berprestasi Tingkat Jawa Barat tahun 2025. Karya inovatifnya dalam mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair (POC) dan paving block HU telah memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat setempat.

Perjalanan Tatang sebagai pengabdian pada pemerintah dimulai sejak Mei 2024 di Kabupaten Ciamis, setelah sebelumnya bertugas selama 13 tahun di Kabupaten Tasikmalaya. Di Ciamis, dia terlibat dalam pengelolaan limbah tahu yang mencapai 5.400 liter per hari. Sebelumnya, limbah ini dibuang ke Sungai Cibuyut, menyebabkan pencemaran serius dengan BOD 3.000 mg/L dan COD 5.000 mg/L, melampaui batas aman. Situasi ini juga merugikan masyarakat dengan 176 kasus penyakit berbasis lingkungan yang tercatat di Puskesmas Cipaku pada tahun 2023.

Untuk mengatasi masalah ini, Tatang mengembangkan solusi inovatif dengan memanfaatkan limbah cair tahu. Melalui fermentasi menggunakan EM4, molase, kalium nabati, dan nitrogen hewani, cairan tahu diubah menjadi pupuk organik yang kaya akan hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Sementara lumpur hasil endapan dari limbah tahu diproses menjadi paving block HU, bahan bangunan ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga menghasilkan omzet hingga Rp8 miliar per bulan dan menghemat biaya pengolahan limbah sebesar Rp1,2–2 miliar.

Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair dari limbah tahu telah meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan. Petani di daerah tersebut melaporkan peningkatan hasil panen hingga 30% setelah menggunakan POC ini. Selain itu, paving block HU yang dihasilkan juga diminati oleh masyarakat karena daya tahannya yang optimal dan harganya yang terjangkau.

Studi kasus di Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa inovasi Tatang Hidayat tidak hanya berhasil mengatasi masalah pencemaran lingkungan, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain yang sedang menghadapi masalah serupa. Pelaku usaha tahu di wilayah tersebut kini lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah, sedangkan petani dapat memanfaatkan POC untuk meningkatkan kualitas tanah mereka.

Inovasi ini juga mendorong pemerintah lokal untuk memberikan dukungan lebih besar dalam pengembangan teknologi pengolahan limbah. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam menyelesaikan masalah lingkungan dan ekonomi secara terpadu.

Tatang Hidayat telah membuktikan bahwa ide inovatif dan komitmen tinggi dapat membawa perubahan positif. Dengan memanfaatkan limbah tahu sebagai sumberdaya, dia menunjukkan bahwa solusi lingkungan dan ekonomi dapat berjalan secara seimbang. Satu langkah kecil, tetapi dampaknya besar untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan