Diskusi Strategi Penguatan Data Kunci Utama Program Kemensos

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang dikenal dengan panggilan Gus Ipul, menyatakan penguatan data sebagai pilar utama dalam pelaksanaan berbagai program di Kementerian Sosial. Dalam pidato di rapat pimpinan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Gedung Kemensos, Kamis (9/10), Ia menekankan bahwa seluruh unit kerja harus tidak hanya bergantung pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), melainkan juga memanfaatkan informasi dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. “Pastikan identifikasi berdasarkan nama dan alamat (BNBA) sebelum dikirim ke DTSEN,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Dalam rapat tersebut, Gus Ipul menyatakan bahwa pemetaan penerima bantuan sosial, layanan rehabilitasi, dan program pemberdayaan harus didasarkan pada data yang terverifikasi dan telah melalui pemeriksaan lapangan. “Saya harapkan pada tahun 2026, data yang digunakan sudah valid, solid, dan telah melalui ground check,” katanya. Ia juga mengingatkan agar integrasi antarprogram di Kemensos, seperti rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, dan pemberdayaan sosial, tidak berjalan terpisah. “Tidak bisa berdiri sendiri, harus ada perlindungan dan jaminan sosial, harus ada rehabilitasi sosial, dan harus ada pemberdayaan sosial,” tegasnya.

Gus Ipul juga meminta agar capaian kinerja setiap tahun diukur secara transparan berdasarkan data yang valid, baik jumlah penerima bantuan sosial maupun tingkat keberhasilan pemberdayaan. “Arahan saya sangat jelas: pertajam data, susun prioritas intervensi, dan setiap tiga bulan lakukan evaluasi. Yang jadi tanggung jawab, jalankan,” katanya. Sebagai contoh, program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Anak Yatim Piatu (YAPI) telah mengedepankan penggunaan DTSEN dan ground check. Hingga September 2025, program ini telah membantu 271.111 dari target 294.000 penerima manfaat, atau sekitar 92,25 persen. Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Mas Kahono Agung Suhartoyo, menjelaskan bahwa seluruh data penerima program YAPI divalidasi melalui pendamping rehabilitasi sosial yang melakukan pemeriksaan langsung di lapangan.

Data yang akurat dan terverifikasi menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan program sosial yang efektif. Dengan integrasi antarprogram dan evaluasi rutin, Kementerian Sosial dapat meningkatkan kinerja dan memastikan bantuan sosial mencapai pemangku kepentingan dengan tepat. Setiap upaya yang dilakukan harus didukung oleh data yang solid, sehingga program-program tersebut dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan