
Di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terjadi insiden keracunan yang dicurigai berasal dari program makan bergizi gratis (MBG), dengan jumlah korban melonjak hingga 75 individu. Di antaranya adalah seorang kepala sekolah. Berbagai sekolah seperti MAN Assalam, MTS Assalam, SD Muhammadiyah, dan SD 1 Pasayangan dilaporkan terlibat dalam kasus ini. Semua korban sedang menerima perawatan di RSUD Ratu Zalecha (Raza).
Kepala Polres Banjar, AKBP Fadli, menyebutkan bahwa cascaan korban semakin banyak ketika malam hari. Pemerintah daerah telah meningkatkan fasilitas perawatan dengan menambahkan tempat tidur dan tenaga medis dari puskesmas sesuai perintah bupati. “Awalnya hanya 20 hingga 40 orang, sekarang telah mencapai 75. Pemda sudah menambahkan tempat tidur dan tenaga medis dari Puskesmas atas perintah Bupati,” ujarnya di RSUD Raza, Kamis (9/10/2025).
Secara umum, korban masih dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi, memungkinkan tim medis untuk melakukan evaluasi lebih lanjut. “29 orang di antara korban sudah dapat pulang,” tambahnya. Selain siswa, Kepala Sekolah IT Assalam juga menjadi korban dan sedang dirawat di rumah sakit. “Terakhir termasuk Kepsek IT Assalam juga kena dan dipulangkan ke dalam,” ujar Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya.
Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya ketatnya pemantauan dan prosedur dalam program-program seperti MBG untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas, dengan peningkatan kesadaran akan standar keamanan makanan. Ketidaksengajaan dalam pemilihan bahan atau penyajian makanan dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan masyarakat. Pelajaran dari insiden ini harus menjadi pelajaran berharga bagi pihak berwenang dan masyarakat untuk selalu menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.
Hasil terkini dari penyelidikan menunjukkan bahwa keracunan ini bisa saja disebabkan oleh kontaminasi bahan makanan atau penyimpanan yang tidak tepat. Pemantauan lebih ketat terhadap sumber bahan makanan dan prosedur penyajian diperlukan untuk mencegah insiden serupa. Pengalaman ini juga mengharuskan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang disajikan dalam program-program sosial.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.