Kementerian Haji Memiliki Koleksi Pakaian Sarung Lengkap, Wamen Haji Ungkap Inspirasinya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Haji dan Umrah, yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto, memiliki seragam khusus yang dikenakan setiap hari Kamis. Seragam ini tidak mirip dengan pakaian sipil yang umum digunakan oleh ASN, melainkan memiliki gaya yang berbeda.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, sering berbagi video dirinya dan timnya saat rapat dengan pakaian yang terdiri dari peci, kemeja putih berbalut jas, dasi kupu-kupu, dan sarung sebagai bawahan. Dahnil menjelaskan bahwa seragam ini disebut PSL, singkatan dari Pakaian Sarung Lengkap.

“Seragam ini dikenal dengan sebutan PSL, yang artinya pakaian sarung lengkap. Kami memakai pakaian ala Bapak Bangsa,” kata Dahnil saat dihubungi, Kamis (9/10/2025).

Dahnil menambahkan bahwa seragam ini menginspirasi dari pakaian yang digunakan oleh para tokoh kemerdekaan ketika melawan penaklukan kolonial. Dia menyebut beberapa nama seperti HOS Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, Haji Samanhudi, Haji Ahmad Dahlan, dan Haji Hasyim Asyari sebagai referensi untuk seragam PSL yang digunakan Kemenhaj.

“Pada masa perjuangan melawan kolonialisme, para Bapak Bangsa kita mengenakan pakaian seperti ini sebagai bentuk perlawanan. Misalnya, HOS Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, Haji Samanhudi, Haji Ahmad Dahlan, dan Haji Hasyim Asyari,” jelasnya.

Dahnil menjelaskan simbolisme dari setiap komponen pakaian yang dipakai. Jas dan dasi kupu-kupu diperkenalkan untuk membantah tuduhan bahwa bangsa Indonesia dianggap tidak terdidik atau modern. “Dengan mengenakan jas dan dasi kupu-kupu, para Bapak Bangsa menunjukkan bahwa kami juga terdidik dan setara dengan para kolonial,” ujarnya.

Pada saat yang sama, mereka memadukan sarung atau jarik sebagai simbol kebudayaan dan nilai-nilai santri Islam, serta peci sebagai tanda identitas kebudayaan dan kebangsaan Indonesia.

Dahnil juga mengungkap bahwa PSL merupakan pakaian resmi Kemenhaj yang harus dikenakan setiap hari Kamis. Ide seragam ini berasal dari Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan Yusuf dan dirinya sendiri.

“PSL adalah pakaian resmi Kementerian Haji dan Umrah khusus untuk hari Kamis dan acara-acara resmi di Kemenhaj,” tutup Dahnil.

Keputusan untuk mengenakan seragam ini bukan hanya sebagai bentuk tradisi, tetapi juga sebagai penghormatan kepada para tokoh yang telah berjuang untuk kemerdekaan. Pakaian ini juga berfungsi sebagai identitas yang kuat bagi pejabat Kemenhaj dalam melaksanakan tugas mereka.

Seragam PSL menjadi simbol perpaduan antara modernitas dan kearifan lokal, menunjukkan komitmen Kemenhaj dalam mempertahankan budaya sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ini juga sebagai tanda semangat perjuangan yang terus dijalankan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.

Praktik ini dapat menjadi pelajaran bagi instansi pemerintahan lainnya dalam mengembangkan identitas yang unik dan bermakna, tanpa melupakan warisan sejarah yang kaya. Dengan demikian, pakaian ini tidak hanya sebagai seragam, tetapi juga sebagai bentuk kesadaran akan tanggung jawab dalam melestarikan budaya dan perjuangan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan