Air Mineral versus Air Demineral: Perbedaan Antara Kedua Jenis Air Minum

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banyak orang yang meyakini bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) yang dijual di toko atau minimarket pasti berupa air mineral. Sebaiknya, perhatikan label pada kemasannya dengan teliti. Saat dibandingkan, beberapa merek AMDK yang populer memiliki label yang berbeda. Beberapa berlabel “air mineral,” sedangkan yang lain menampilkan “air demineral.” Apa perbedaan keduanya?

Keduanya termasuk dalam kategori air minum dalam kemasan (AMDK) dan dapat dikonsumsi. Meski demikian, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.

Air mineral berasal dari sumber alami, seperti mata air pegunungan. Produk jenis ini tidak mengalami pengolahan selain sterilisasi, sehingga masih mengandung mineral alami seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium. Mineral ini tidak hanya memberikan rasa khas, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan dalam kadar tertentu. Biasanya, kemasan air mineral mencantumkan keterangan seperti “Air Mineral” atau “Air Mineral Pegunungan,” dan beberapa merek bahkan menuliskan jenis dan kadar mineral yang terkandung.

Sementara itu, air demineral adalah air yang telah melalui proses penyulingan atau deionisasi untuk menghilangkan mineral dan ion. Hasilnya adalah air yang sangat murni, tetapi telah kehilangan seluruh kandungan mineral alaminya. Meskipun kemasannya mirip dengan air mineral, produk air demineral biasanya berlabel “Air Demineral,” “Air Murni,” atau “Pure Water,” yang semuanya merujuk pada air yang telah dimurnikan dari mineral dan ion.

Untuk membedakan keduanya, salah satu cara mudah adalah dengan memeriksa label pada kemasan. Produk air mineral biasanya tertera tulisan “air mineral,” sesuai dengan aturan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 78 Tahun 2016. Namun, tidak semua produk air minum mencantumkan label yang jelas, terutama produk seperti “Air Alkali” atau “Air Minum pH Tinggi,” yang tidak selalu menyatakan apakah mereka termasuk air mineral atau demineral. Hal yang sama berlaku untuk produk “Air Minum pH Tinggi” pada laman registrasi BPOM, yang tidak selalu diklasifikasikan sebagai air mineral atau demineral.

Mineral seperti magnesium dan kalsium dalam air dibutuhkan tubuh untuk menjaga tekanan darah, fungsi otot, dan kesehatan tulang. Bikarbonat juga membantu menyeimbangkan pH tubuh dan mencegah asam lambung berlebih. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air mineral secara teratur dapat membantu menurunkan risiko sindrom metabolik dan meningkatkan fungsi ginjal. Air mineral juga membantu menggantikan elektrolit yang hilang, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas fisik atau mudah terkena dehidrasi.

Sementara air demineral tidak mengandung mineral, keunggulannya terletak pada kemurnian dan kebersihannya. Proses pemurnian membuat air ini bebas dari logam berat, klorin, mikroorganisme, dan senyawa kimia lain yang bisa menimbulkan endapan. Karena itu, air demineral sering digunakan dalam alat medis, industri makanan, dan farmasi. Bagi konsumen, air demineral bisa menjadi pilihan saat kerja ginjal menurun atau setelah mengonsumsi makanan tinggi mineral. Namun, penggunaan jangka panjang tidak direkomendasikan karena kekurangan mineral.

Pemilihan antara air mineral dan demineral tergantung pada kebutuhan tubuh dan situasi. Air mineral lebih baik untuk kesehatan jangka panjang, sedangkan air demineral cocok untuk keperluan khusus atau sementara.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan