Pembagian Tugas Baru Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Setiap Wamen Pasca Pemilihan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, kini memiliki tiga wakil menteri setelah Akhmad Wiyagus resmi dilantik. Menurut Tito, daerah Indonesia yang luas akan membutuhkan pemantauan yang lebih intensif, sehingga tugas akan dibagi berdasarkan zona waktu.

Dalam keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025), Tito menjelaskan bahwa tiga wakil menteri akan bertanggung jawab atas wilayah yang berbeda. “Negara kita adalah kepulauan terbesar di dunia, jadi perlu koordinasi yang baik,” ungkapnya kepada wartawan.

Pada kesempatan tersebut, Tito membagi tugas sebagai berikut: satu wakil menteri untuk Jawa dan Sumatra, satu lagi untuk Kalimantan dan Sulawesi, serta satu lagi untuk Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara. Mereka akan diutus untuk mengawasi langsung kondisi inflasi dan masalah-masalah daerah.

“Mereka akan միջոց’entreprise daerah-daerah tersebut, terutama yang mengalami inflasi tinggi, kemiskinan, atau masalah lain yang sulit saya tangani sendiri,” kata Tito. Dia juga menyatakan bahwa penambahan wakil menteri akan memudahkan tugasnya. “Dengan tiga wakil, tugas saya menjadi lebih ringan karena hanya perlu evaluasi dan pembagian tugas.”

Akhmad Wiyagus, yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Utama Bidang Operasi Kapolri, kini bergabung dengan Bima Arya dan Ribka Haluk sebagai wakil menteri. Ribka Haluk juga menerima tugas tambahan sebagai anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Untuk memastikan efisiensi dalam pelayanan kepada masyarakat, Tito berencana untuk memantau secara langsung daerah-daerah yang mengalami kendala, seperti pemantauan terhadap kenaikan harga dan kemiskinan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antarwilayah dan mempercepat penanganan masalah.

Studi kasus yang relevan menunjukkan bahwa pembagian wilayah berdasarkan zona waktu telah terbukti efektif dalam beberapa negara kepulauan, seperti Filipina dan Indonesia sendiri. Hal ini memungkinkan pemantauan yang lebih terfokus dan solusi yang disesuaikan dengan kondisi lokal.

Dengan adanya tiga wakil menteri, diharapkan pemantauan terhadap daerah terpencil akan lebih teratur. Langkah ini juga mengindikasikan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan pelayanan publik di seluruh Indonesia, terutama di wilayah yang rentan terhadap inflasi dan kemiskinan.

Memastikan bahwa setiap wilayah mendapat perhatian yang sama adalah kunci untuk pertumbuhan yang seimbang. Dengan adanya tim yang kuat, pemerintah dapat lebih mudah merespons tantangan dan mengejar visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan