Industri Permintaan Pembukaan Impor Gas Dibantu oleh Kementerian ESDM

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah telah mendengarkan permintaan pelaku industri untuk membuka impor gas agar kebutuhan industri terpenuhi. Meskipun pasokan gas dalam negeri tetap stabil, adanya kekurangan suplai gas HGBT (Harga Gas Bumi Tertentu) membutuhkan gas dengan harga pasar yang lebih tinggi, yaitu US$ 16,77 per MMBTU.

Laode Sulaeman, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, menyatakan bahwa dirinya menghargai masukan dari industri. Namun, pemerintah tetap berusaha meminum impor untuk memastikan ketahanan energi. Laode juga menjelaskan bahwa gas pipa lebih ekonomis dibandingkan LNG, karena biaya distribusi LNG lebih tinggi, termasuk biaya pencairan, pengiriman, regasifikasi, dan pipa sebelum mencapai konsumen.

Kurnia Chairi, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, menjelaskan bahwa pasokan gas saat ini sudah stabil kembali setelah sebelumnya mengalami kendala pipa. Ia menyoroti bahwa ekspor gas juga dapat diseimbangkan dengan kebutuhan dalam negeri melalui swap. Apabila ada kebutuhan tambahan, LNG dapat dialihkan untuk pemenuhan pasar domestik.

Saleh Husin, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perindustrian, mengajukan usulan untuk membuka impor gas khusus industri. Ia menyebutkan bahwa beberapa pelaku industri mengalami kekurangan suplai HGBT, yang hanya mencapai 60% kebutuhan, sehingga terkena dampak biaya tinggi. Harga gas pasar US$ 16,77 menyebabkan industri menjadi kurang bersaing.

Pemerintah telah menetapkan HGBT dengan harga US$ 6-7 per MMBTU untuk tujuh sektor industri. Namun, kekurangan suplai gas HGBT memaksa industri membeli gas dengan harga pasar, yang tinggi dan mengurangi daya saing produk industri.

Saleh juga menambahkan bahwa kebutuhan gas industri terus bertumbuh, sehingga perlu adanya kebijakan yang mengizinkan industri untuk mengimpor gas khusus kebutuhan mereka. Ia berharap pada tahun depan, jika kebutuhan gas dalam negeri terbatas, industri dapat menyesuaikan impor gas tanpa campuran dengan pasokan umum.

Saat ini, pemerintah terus memantau situasi dan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan industri dengan memastikan pasokan gas yang stabil dan terjangkau. Inovasi dalam distribusi dan kebijakan energi menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan industri di masa depan.

Industri dihadapkan pada tantangan untuk terus berkembang di tengah fluktuasi pasokan dan harga energi. Pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama dalam mencari solusi yang optimal agar daya saing produk lokal dapat dipertahankan. Dengan kebijakan yang tepat dan kerjasama yang erat, industri Indonesia dapat mencapai kesinambungan operasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan