Hujan dan Angin Kencang Tangsel-Depok Membuat Pohon Tertumbuh, Berdasarkan Analisis BMKG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta mengalami hujan lebat yang diiringi angin kencang di wilayah Bogor, Depok, dan Tangerang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghubungi beberapa faktor yang mendorong terjadinya hujan intens dengan angin kuat.

Ida Pramuwardani, Kepala Tim Prediksi dan Pemberitahuan Dini Cuaca BMKG, menjelaskan bahwa hujan deras bersama petir dan angin kencang adalah fenomena cuaca umum pada periode peralihan musim, seperti saat ini.

“Selama musim peralihan, curah hujan biasanya terjadi dari siang hingga sore hari, setelah experiencia udara panas dan cerah di pagi hingga siang,” ujarnya Selasa (7/10/2025).

BMKG telah meminta masyarakat untuk vigilan terhadap cuaca ekstrem selama transisi dari musim kemarau ke penghujan sejak pertengahan September. Hujan lebat dengan petir dan angin sering terjadi saat berubahnya musim.

“Pemanasan intensif permukaan dapat memicu pembentukan awan konvektif, khususnya awan Cumulonimbus (Cb). Karakteristik hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga sangat lebat dalam waktu singkat secara lokal, disertai petir, angin kencang, dan kemungkinan hujan es,” jelasnya.

Kondisi hujan deras di Jabodetabek dipengaruhi oleh dinamika atmosfer regional dan lokal. Salah satu faktor adalah aktivitas gelombang Mixed-Rossby Gravity di Jawa Barat, termasuk Jabodetabek, serta nilai negatif anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) secara luas, yang menunjukkan potensi tinggi untuk pertumbuhan awan hujan.

“Dalam hal lain yang memperkuat pembentukan awan adalah tingkat kelembaban udara yang tinggi, stabilitas lokal yang kuat, didukung oleh perlambatan angin (konvergensi) di sekitar Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Depok, Kabupaten Bogor, dan bagian selatan Jakarta pada saat siang hingga sore, yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi,” paparnya.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk Jabodetabek, berlaku dari pukul 11.15 WIB hingga 14.30 WIB, yang mengindikasikan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, kemungkinan disertai kilat/petir dan angin kencang. Pemberitahuan tersebut berdasarkan hasil observasi BMKG pada pukul 11.00 WIB, yang mendeteksi pertumbuhan awan yang berpotensi menghasilkan hujan.

“Hingga pukul 15.05 WIB, terdeteksikan hujan dengan intensitas sedang-lebat di Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, Depok, dan Kabupaten Bogor,” katanya.

Dalam satu pekan ke depan, cuaca di Jabodetabek diperkirakan cerah berawan di pagi hingga siang hari. Namun, potensi hujan berdurasi pendek pada skala lokal masih bisa terjadi dari siang hingga malam hari.

“BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu berwaspada terhadap perubahan cuaca yang tiba-tiba. Gunakan tabir surya, cegah dehidrasi, dan hindari tempat-tempat yang rawan, seperti pohon, bangunan, dan struktur yang sudah rusak ketika hujan dengan angin kencang,” imbau Ida.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa hujan lebat dengan angin kencang terjadi di Depok, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Beberapa pohon dan papan reklame runtuh saat hujan angin berkecamuk pada siang tadi.

Dari analisis BMKG, cuaca ekstrem di Jabodetabek tidak hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga oleh aktivitas manusia. Keadaan udara yang lembab dan stabilitas atmosfer yang tinggi diperparah oleh polusi udara yang tinggi di wilayah perkotaan. Hal ini mengakibatkan tumpukan awan menjadi lebih kuat, sehingga saat hujan turun, intensitasnya bisa sangat tinggi. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau peringatan BMKG dan siap menghadapi perubahan cuaca dengan mempersiapkan perlindungan diri dan properti.

Konsistensi pemantauan dan pemberitahuan dini oleh BMKG penting untuk mencegah kerugian akibat cuaca ekstrem. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga keselamatan diri. Selalu ingat, siaplah menghadapi perubahan cuaca dengan bijak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan