
Dua warga Turki, seorang detektif swasta dan pengacara, ditangkap karena diduga menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Kedua individu tersebut dituduh menyuplai informasi ke agen Israel. Operasi penangkapan ini dilakukan bersama oleh Organisasi Intelijen Nasional Turki, Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul, dan Kepolisian Istanbul, seperti dilansir oleh Anadolu Agency pada Selasa (7/10/2025).
Tersangka pertama, Serkan Cicek, dikenal juga sebagai Muhammet Fatih Kelas, diduga menjalankan kantor detektif swasta dan melakukan pengintaian terhadap aktivis Palestina di Istanbul atas perintah Mossad. Dia diduga menerima pembayaran sebesar USD 4.000 (Rp 66 juta) dalam kripto untuk tugas tersebut. Sementara itu, Tugrulahan Dip, yang berprofesi sebagai pengacara, diduga memberikan data pribadi dari catatan publik kepada detektif untuk keuntungan finansial. Dip juga dituduh mendukung aktivitas spionase Cicek dan mata-mata lainnya.
Setelah diinterogasi, kedua tersangka dihadapkan ke pengadilan dan dijatuhi penahanan atas tuduhan memperoleh informasi rahasia negara untuk keperluan spionase politik atau militer. Cicek juga diketahui pernah bekerja dengan Musa Kus, yang sebelumnya dinyatakan bersalah menjadi mata-mata Israel dan dihukum 19 tahun penjara.
Selain di Turki, Iran juga melaksanakan hukuman mati terhadap seorang warga negara yang diduga menjadi mata-mata Israel, bahman choubi-asl. Dia dituduh bekerja sama dengan Mossad untuk mendapatkan data pemerintahan dan informasi sensitif dari pusat data Iran. Eksekusi ini dilakukan pada Senin (29/9/2025), menurut laporan Mizan Online, media yang dikelola oleh otoritas kehakiman Iran. Choubi-asl disebut sebagai salah satu mata-mata penting Israel di Iran, dan Iran telah mengeksekusi banyak warga negara lain atas tuduhan kolaborasi dengan Mossad.
Tindakan Iran terhadap mata-mata Israel meningkat drastis pada tahun ini, dengan setidaknya 10 eksekusi mati yang dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi setelah perang antara Israel dan Iran yang berlangsung selama 12 hari pada Juni lalu, di mana Tel Aviv menyerang berbagai target di Iran dengan dukungan dari agen Mossad yang diam-diam ditempatkan di wilayah tersebut.
Terkait dengan isu spionase, Turki dan Iran menunjukkan ketegasan dalam menindaklanjuti kasus-kasus yang melibatkan agen asing. Hal ini tidak hanya menegaskan kedaulatan masing-masing negara, tetapi juga mengingatkan pada risiko yang ditimbulkan oleh operasi intelijen yang tak terkontrol. Pada saat dunia masih memantau perkembangan konflik antara Israel dan Iran, kasus-kasus seperti ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi internasional dalam pengawasan aktivitas spionase. Dalam lingkungan geopolitik yang semakin rumit, setiap negara harus tetap siap menghadapi tantangan keamanan yang terus berubah.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.