Pemerintah Daerah Tetapkan Alas Hanya Menggunakan SPPG untuk Saluran Dana Ke MBG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Program makan bergizi gratis (MBG) yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) memanfaatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai salah satu strategi utamanya. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa kehadiran SPPG tidak hanya membantu dalam pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Menurut Dadan, SPPG mampu menciptakan pasar baru dan memberikan kesempatan kerja kepada ibu-ibu yang sebelumnya tidak bekerja. Setiap SPPG melayani sekitar 3.000 penerima manfaat MBG. Dengan anggaran sebesar Rp 10 miliar per SPPG, 95% dari dana tersebut digunakan untuk membeli bahan baku, sementara sisa 10% dialokasikan untuk upah pekerja.

Keberadaan SPPG juga membantu dalam menyerap produk pertanian dan perikanan setempat, sehingga memicu terbentuknya rantai pasok yang sebelumnya belum berjalan dengan lancar. Dadan mengungkapkan bahwa pendanaan langsung ke orang tua siswa tidak menjadi pilihan karena adanya risiko pengelolaan dana yang tidak optimal. Dengan SPPG, anggaran dapat digunakan dengan lebih efektif dan membentuk ekosistem ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Hingga saat ini, BGN telah mengoperasikan 10.681 SPPG di seluruh Indonesia. Setiap unit SPPG mempekerjakan sekitar 50 orang dan bekerja sama dengan minimal 15 supplier. Yang menarik, seluruh SPPG ini dibangun tanpa menggunakan anggaran dari APBN, melainkan sepenuhnya dari kontribusi mitra.

Program ini bukan hanya tentang menyediakan makanan gratis, tetapi juga tentang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat. Dengan demikian, MBG melalui SPPG tidak hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga mengedepankan pemerataan perekonomian. Inisiasi seperti ini menunjukkan komitmen serius dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan makmur.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan