BKPM Mengaku Belum Ada Investor Asing yang Tertarik Menggarap Proyek DME Pengganti LPG

Kemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan bahwa saat ini belum ada perusahaan asing yang terlibat secara langsung dalam proyek Dimethyl Ether (DME) berbasis batu bara untuk menggantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG). Perusahaan petrokimia dari Amerika Serikat, Air Products and Chemicals, sebelumnya telah mengundurkan diri dari proyek tersebut. “Kami belum merasakan kepentingan asli dari investor asing untuk proyek DME ini,” ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan setelah acara International & Indonesia CCS Forum 2025 di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Pihak Kementerian akan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai investor baru yang akan terlibat dalam proyek DME ketika telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). “Jika ada perusahaan yang datang ke kementerian lain, tidaklah masalah. Namun, untuk kami, catatan resmi dibuat ketika mereka sudah mendapatkan NIB,” tambahnya.

Berbeda dengan kondisi saat ini, sebelumnya Direkturnat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengungkapkan bahwa perusahaan asal China tertarik menanamkan modal sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,7 triliun (dengan kurs Rp 16.440) untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Kalimantan. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi impor LPG. Namun, Tri belum menampilkan nama perusahaan China yang akan terlibat dalam proyek ini. Dalam proyek tersebut, perusahaan China tidak akan beroperasi sendiri, melainkan akan bekerja sama dengan perusahaan swasta lokal. Belum juga diketahui nama perusahaan swasta dalam negeri yang akan terlibat.

Tri juga menambahkan bahwa investasi ini dilakukan oleh perusahaan swasta, bukan oleh pemerintah. Dengan tingkat pengembalian investasi yang menarik, proyek ini diharapkan dapat segera dimulai dan akan menggunakan batu bara dengan kualitas rendah. Ungkapan ini disampaikannya dalam acara Energi Mineral Festival 2025 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, pada Kamis (31/7/2025).

Pemerintah telah serius dalam mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME. Tidak hanya itu, telah dilakukan pra studi kelayakan (pra-Feasibility Study) yang dikerjakan oleh Tim Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Studi ini diserahkan kepada Danantara untuk segera ditindaklanjuti beberapa waktu yang lalu.

Proyek Industri DME ini akan terletak di enam lokasi, yaitu Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin. Nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp 164 triliun, dengan proyek ini diharapkan dapat menciptakan sekitar 34.800 lapangan kerja.

Investasi asing dalam proyek DME masih menunggu langkah berikutnya, terutama setelah seorang investor besar dari China menunjukkan minatnya. Namun, tanpa kehadiran investor asing yang resmi, proyek ini masih berjalan dengan dukungan dari perusahaan swasta lokal. Dengan potensi besar yang ditawarkan, baik dari sisi ekonomi maupun lapangan kerja, proyek gasifikasi batu bara menjadi DME bisa menjadi langkah penting dalam menunjang energi alternatif di Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page