Kelas menengah seringkali menghadapi situasi yang sulit. Kenaikan harga barang dan jasa, cicilan yang terus berjalan, serta kebutuhan mendadak tanpa peringatan membuat mereka harus menghadapi tantangan keuangan yang besar. Yang lebih parah, banyak di antaranya memiliki gaji yang cukup namun dianggap tidak layak untuk bantuan sosial dari pemerintah. Akibatnya, sebagian besar warga kelas menengah terpaksa menggunakan tabungan atau meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ekonom senior dari Institute for Development Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menyebutkan bahwa semakin banyak masyarakat kelas menengah yang terjerat utang dan cicilan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah pinjaman online (pinjol) serta peningkatan total utang yang mereka miliki. Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM justru mengalami penurunan.
Tauhid menjelaskan bahwa situasi ini menunjukkan bahwa kelas menengah semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Uang mereka habis hanya untuk makan dan bertahan hidup, tidak tinggal untuk mengembangkan usaha atau keperluan lain. “Kredit UMKM berkebalikan dengan pinjaman online. Walaupun NPLnya masih di bawah 3%, namun tren pinjaman online terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kelas menengah semakin sulit,” katanya.
Data dari LPS juga menunjukkan penurunan pertumbuhan tabungan masyarakat. Untuk saldo di bawah Rp 100 juta, pertumbuhan hanya 26,3% dari Juli 2016 hingga Juli 2019, dan hanya 11,9% dari Juli 2021 hingga Juli 2024. Sementara untuk saldo antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta, pertumbuhan juga melambat dari 29,4% menjadi 13,3% dalam periode yang sama. “Simpanan di bawah 100 juta makin lama makin turun. Hal ini menunjukkan kemampuan mereka menghadapi kenaikan biaya hidup semakin menurun,” ungkap Tauhid.
Selain itu, peningkatan konsumsi makanan oleh masyarakat juga menjadi indikator bahwa kelas menengah hanya bisa fokus pada kebutuhan pokok saja. Jika konsumsi makanan meningkat, itu berarti pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan semakin berkurang. “Kalau konsumsi makanan semakin tinggi, berarti mereka tidak lagi memiliki uang untuk kebutuhan non-makanan. Padahal, konsumsi non-makanan yang tinggi menunjukkan bahwa kelas menengah semakin makmur,” katanya.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menyampaikan pendapat yang serupa. Menurutnya, peningkatan industri pinjol dan jumlah masyarakat yang menggadaikan barang menunjukkan bahwa gaji kelas menengah tidak lagi cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Data resmi OJK menunjukkan kenaikan outstanding pinjol dari 2020-2025 sebesar 651%. Sementara masyarakat yang menggadaikan barangnya juga naik 66% dalam 5 tahun terakhir. Kalau tidak ke pegadaian ya ke pinjol, se-desperate itu kelas menengah,” katanya.
Data menunjukkan bahwa kelas menengah saat ini menghadapi kesulitan yang semakin parah. Peningkatan pinjaman online dan penggadaian barang menjadi bukti bahwa mereka harus bersikeras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa gaji yang diterima tidak lagi mampu mendukung kehidupan mereka. Kecenderungan ini perlu diantisipasi dengan berbagai upaya, seperti pengelolaan keuangan yang lebih baik atau dukungan pemerintah agar kelas menengah dapat kembali stabil.
Kelas menengah adalah pilar ekonomi negara, namun kini mereka menjadi korban kenaikan harga dan ketidakpastian finansial. Memberikan dukungan yang tepat dan strategi pencegahan keuangan dapat membantu mereka melewati masa sulit ini. Dengan cara yang tepat, mereka dapat kembali menjadi bagian yang kuat dalam pemulihan ekonomi.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.