Identifikasi 17 Korban Pembangun Masjid Al Khoziny yang Ambruk

Polda Jatim telah menerima 59 kantong jenazah terkait runtuhnya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Hingga sekarang, sebanyak 17 jenazah sudah dapat diidentifikasi. Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Dr dr Mohammad Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa di salah satu kantong jenazah ditemukan bagian tubuh yang terpisah. Bagian tersebut sesuai dengan satu jenazah, sehingga diberi nomor A dan B untuk menghindari kebingungan.

Dari total jenazah yang sudah teridentifikasi, 5 diidentifikasi di Sidoarjo dan 12 lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Berikut adalah daftar lengkap nama-nama korban yang telah teridentifikasi:

1. Maulana Alfan Ibrahimavic, dari Pabean Cantikan, Surabaya. Identifikasi dilakukan pada Rabu (1/10) di RS Siti Hajar Sidoarjo.
2. Muhammad Soleh, dari Jalan Madura, Kabupaten Bangka Belitung. Identifikasi pada Rabu (1/10) di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
3. Muhammad Mashudulhaq, dari Kalikendang, Dukuh Pakis, Surabaya. Identifikasi pada Rabu (1/10) di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, dari Putat Jaya Sekolahan, Surabaya. Identifikasi pada Rabu (1/10) di RS Siti Hajar Sidoarjo.
5. M. Agus Ubaidillah, dari Gresik Gudukan, Krembangan, Surabaya. Identifikasi pada Kamis (2/10) di RS Siti Hajar Sidoarjo.
6. Firman Noor, dari Tembok Lor III, Surabaya. Identifikasi pada Sabtu (4/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
7. M Azka Ibadurrahman, dari Jalan Randu Indah, Kenjeran, Surabaya. Identifikasi pada Sabtu (4/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
8. Daul Milal, dari Sidokapasan, Surabaya. Identifikasi pada Sabtu (4/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
9. Nurudin, dari Karang Gayam, Blega, Bangkalan. Identifikasi pada Minggu (5/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
10. Ahmad Rijalul Haq, dari Jalan Dapuan Baru 1, Surabaya. Identifikasi pada Minggu (5/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
11. Moh. Royhan Mustofa, dari Jl. KH Syadhali Makhdi, RT 01, RW 02, Kabupaten Bangkalan. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
12. Abdul Fattah, dari Asem Manunggal, Sampang. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
13. Wasiur Rohib, dari Jalan Gayungan 8 GG Mawar 14/B Surabaya. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira, dari Kp. Pulo Kapuk Mekar Mukti Cikarang Utara, Bekasi. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
15. Moh. Dafin, dari Jl Banowati Selatan II/20 RT 007, RW001 Bulu Lor, Semarang. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
16. M. Ali Rahbini, dari Dsn. Plasah, Birem, Tambelang, Sampang. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.
17. Sulaiman Hadi, dari Morleke, Kolla Modung, Bangkalan. Identifikasi pada Senin (6/10) di RS Bhayangkara Surabaya.

Bencana runtuhnya ponpes ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan standar keamanan bangunan, terutama fasilitas pendidikan. Upaya identifikasi jenazah yang terus berlangsung memastikan setiap korban mendapatkan penghormatan yang layak. Semoga kerjasama antara pihak berwenang dan masyarakat dapat mengurangi dampak tragedi ini dan mengajarkan pelajaran berharga bagi masa depan.

Data riset menunjukkan bahwa tragedi seperti ini sering terjadi akibat kelalaian dalam pemantauan konstruksi bangunan. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa pemeriksaan rutin dan pemberdayaan masyarakat dalam melaporkan kerusakan struktur bangunan dapat mengurangi risiko bencana. Infografis tentang langkah-langkah pencegahan bencana struktur dapat membantu menambah kesadaran publik.

Setiap nyawa yang hilang adalah kekalahan bagi semua. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan bangunan dan dukungan bagi korban bencana.

Baca juga Berita lainnya di News Page